Saturday 9 March 2013

CONTOH LAPORAN CLINICAL INSTRUCTURE (CI)


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Masalah kesehatan di Indonesia merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapat perhatian utama, karena mempunyai dampak besar terhadap kualitas pembangunan nasional yang ditujukan guna mewujudkan manusia yang sehat, cerdas, produktif dan mempunyai daya juang tinggi menuju tercapainya bangsa yang maju, mandiri serta sejahtera lahir dan batin, keberhasilan ini dapat dilihat dari masalah tingginya AKI dan AKB.
Asuhan kehamilan menggambarkan keyakinan yang dianut oleh bidan dan dijadikan sebagai panduan yang diyakini dalam memberikan asuhan kebidanan pada klien selama masa kehamilan. Ruang lingkup asuhan kehamilan meliputi asuhan kehamilan normal dan identifikasi kehamilan dalam rangka penapisan untuk menjaring keadaan resiko tinggi dan mencegah adanya komplikasi kehamilan. Pelajaran yang dapat diambil dari pendekatan resiko adalah bahwa setiap ibu hamil beresiko mengalami komplikasi yang sangat tidak bisa diprediksi, sehingga setiap ibu hamil harus mempunyai akses asuhan kehamilan dan persalinan yang berkualitas. Karenanya, fokus ANC perlu diperbaharui (refocused) agar asuhan kehamilan lebih efektif dan dapat dijangkau oleh setiap wanita hamil.
Pada wanita atau ibu nifas penjelasan mengenai tanda-tanda bahaya masa nifas sangat penting dan perlu, oleh karena masih banyak ibu  pada masa nifas belum mengetahui tentang tanda-tanda bahaya masa nifas, baik itu tentang perdarahan post partum,lochea yang berbau busuk (bau dari vagina,pengecilan rahim yang terganggu,nyeri pada perut dan pelvis, pusing lemas yang berlebihan,suhu tubuh ibu yang meningkat, dan penyulit dalam menyusui terutama bendungan ASI dan mastitis (Prawirohardjo, 2005).
Dan penyebab lain adalah  infeksi nifas diantaranya adalah persalinan berlangsung lama sampai terjadi persalinan terlantar, tindakan operasi persalinan, tertinggalnya plasenta, selaput ketuban dan bekuan darah, ketuban pecah dini atau pada pembukaan masih kecil melebihi 6 jam, keadaan yang dapat menurunkan keadaan umum yaitu perdarahan antepartum dan post partum, anemia pada sat kehamilan, malnutrisi, kelelahan, dan ibu hamil dengan penyakit infeksi (Manuaba, 2002).
Apabila ibu nifas mengerti tentang tanda-tanda bahaya masa nifas, maka apabila terjadi masalah-masalah seperti perdarahan post partum,lochea yang berbau bau busuk dari vagina),dan penyulit dalam menyusui dengan bendungan ASI atau mastitispada ibu nifas nifas maka ibu akan mengerti dan segera memeriksakan diri ke petugas kesehatan, Sebaliknya jika ibu tidak mengerti tanda-tanda bahaya masa nifas maka ibu tidak akan tahu apakah ibu dalam bahaya atau tidak.
Untuk mencapai sasaran tersebut ditetapkanlah empat strategi utama dan asas-asas pedoman operasionalisasi strategi antara lain bahwa MPS (Making Pregnency Safer) memusatkan perhatiannya pada pelayanan kesehatan maternal neonatal yang baku, cost effective dan berdasarkan bukti pada setiap pelayanan dan rujukan kesehatan (Prawirohardjo,2002).
Memperhatikan angka kematian ibu dan perinatal dapat diperkirakan bahwa sekitar 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Salah satu faktor penting dalam upaya penurunan angka kematian tersebut yaitu penyediaan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal (Prawirohardjo, 2002)
.
Bidan sebagai tenaga kesehatan harus ikut mendukung upaya penurunan AKI peranan bidan di Masyarakat sebagai tenaga terlatih dalam sistem kesehatan nasional salah satunya adalah meningkatkan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) dan menetapkan keikutsertaan masyarakat dalam berbagai kegiatan untuk mempercepat penurunan AKI. Tenaga penolong persalinan, dokter dan bidan tersebut dapat memberikan pelayanan yang bermutu sehingga diperlukan standar pelayanan medik (Prawirohardjo, 2002).
Selain faktor-faktor tersebut di atas faktor dominan yang mempengaruhi adalah kurang terdeteksinya faktor-faktor komplikasi secara dini. Untuk itu diperlukannya peran serta masyarakat terutama ibu-ibu nifas untuk memiliki pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya pada masa nifas sehingga ibu dapat mengetahui dan mengenal secara dini tanda-tanda bahaya masa nifas sehingga bila ada kelainan dan komplikasi dapat segera terdeteksi.
Asuhan masa nifas sangat di perlukan dalam periode ini karena masa nifas merupakan masa kritis untuk ibu dan bayi. Dengan demikian di perlukan suatu upaya untuk mencegah terjadinya  tanda bahaya masa nifas. Untuk itu di perlukan suatu peran serta dari masyarakat terutama ibu nifas untuk memiliki pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya masa nifas. Selain itu juga di perlukan peran serta dari tenaga kesehatan dengan memberikan konseling selama kehamilan, setelah persalinan, dan melakukan kunjungan rumah yaitu KN.1 dan KN.2 sesuai standar pelayanan. Dari upaya tersebut di harapkan dapat mengetahui dan mengenal secara dini tanda-tanda bahaya masa nifas, sehingga bila ada kelainan dan komplikasi dapat segera terdeteksi (Prawirohardjo, 2005).
Kematian dan kesakitan akibat komplikasi kehamilan, persalinan, nifas saat ini di dunia masih sangat tinggi. Tahun 2007 setiap 1 menit di dunia seorang ibu meninggal dunia. Dengan demikian dalam 1 tahun ada sekitar 600.000 orang ibu meninggal sia-sia saat melahirkan. Sedangkan di Indonesia dalam 1 jam terdapat 2 orang ibu meninggal karena komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas (Ide Bagus, 2009).
Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6-8 minggu ( Sarwono Prawirohardjo, 2005).
Dimana selama waktu tersebut pada seorang ibu nifas seringkali terjadi masalah tanda bahaya masa nifas. Hal ini sangat penting dan perlu untuk di ketahui oleh ibu nifas. Karena dengan di ketahuinya tanda bahaya masa nifas, bila terjadi masalah tersebut akan di ketahui atau terdeteksi secara dini adanya suatu komplikasi.
Memperhatikan angka kematian ibu dan perinatal dapat diperkirakan bahwa sekitar 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Salah satu faktor penting dalam upaya penurunan angka kematian tersebut yaitu penyediaan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jumlah tenaga medis dan non paramedis di perbanyak sehingga pelayanan kesehatan umumnya dan pelayanan kebidanan khususnya mutu dan jangkauannya, secara bertahap di tingkatkan (Rustam Mochtar, 2002).
Disamping kita memperhatikan kematian ibu kita sebagai tenaga kesehatan juga harus melihat dan memperhatikan angka kematian bayi yang di sebabkan oleh beberapa factor yaitu asfiksia , BBLR , hipotermi , dll sehingga kita sebagai tenanga kesehatan perlu penanganan  secara cepat , tepat dan akurat untuk asuhan BBL yang bermasalah , sehingga diharapkan akan mengurangi angka kematian bayi baru lahir.
Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan, karena itu perubahan atau perkembangan pendidikan hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan dan dinamika budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkatan / jenjang perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan. Pemikiran ini mendukung konsekuensi bahwa penyempurnaan atau perbaikan di bidang pendidikan merupakan sebuah keniscayaan. Proses pendidikan terkait dengan proses pembangunan, sedangkan pembangunan diarahkan akan bertujuan mengembangkan SDM yang berkualitas dalam upaya mencapai tujuan pembangunan nasional (Halmalik 2006).  Pendidikan adalah upaya sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranannya dimasa akan datang (UU RI No.2, 1998).
Program D IV Bidan Pendidik POLTEKES Bhakti Pertiwi Husada Cirebon merupakan program yang diselenggarakan dalam rangka memenuhi kebutuhan pendidikan professional yang disiapkan untuk menciptakan lulusan bidan pendidik yang berkualitas. Peran seorang lulusan D IV Bidan Pendidik dalam bidang kebidanan secara utuh adalah menjadi pendidik dan pembimbing mahasiswa D III Kebidanan.
Kebidanan merupakan ilmu yang terbentuk dari sintesa berbagai disiplin ilmu (multi dimensi) yang terkait dengan pelayanan kebidanan meliputi ilmu kedokteran, ilmu keperwatan, ilmu social, ilmu perilaku, ilmu budaya, ilmu kesehatan masyarakat, dan ilmu manajemen untuk dapat memberikan pelayanan kepada ibu dalam masa prakonsepsi, masa hamil, ibu bersalin, post partum dan bayi baru lahir. Kompetensi seorang pendidik berupa kemampuan terintegrasi dalam melakukan bimbingan dalam kelas, laboratorium rumah sakit dan pelayanan lainnya.
Untuk mencapai kompetensi ditetapkan satu program pembelajaran klinik yang dilengkapi dengan praktik Clinical Instruktur (CI) di RS (Rumah Sakit). Mahasiswa diwajibkan melakukan bimbingan praktek kepada mahasiswa D III Kebidanan.
Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pemecahan masalah (Problem Solving) yaitu mahasiswa mampu menganalisis potensi sekaligus kesulitan praktik mahasiswa bimbingan, kemudian menetapkan tujuan dan pemecahan masalah dalam bentuk bimbingan terintegrasi.

B.  Tujuan
1.    Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan bimbingan klinik diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan asuhan Kebidanan pada klien yang mengalami  masalah dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
2.    Tujuan Khusus
Setelah mengikuti praktek pembelajaran klinik diharapkan mahasiswa mampu :
                               a.       Menganalisis potensi dan kesulitan mahasiswa bimbingan dalam melakukan kajian, identifikasi masalah kebutuhan dasar manusia, penetapan intervensi pendokumentasiannya serta prosedur ketrampilan klinik.

                              b.       Menyusun persiapan (SAP) bimbingan klinik sebelum bimbingan kepada mahasiswa bimbingan.
                               c.       Menetapkan strategi dalam bimbingan pada pelaksanaan prosedur ketrampilan di klinik beserta pendokumentasianya

C.  Tempat dan Waktu
Kegiatan praktek bimbingan klinik (Clinical Instruktur) ini dilaksanakan pada tanggal 28   Januari 2013 sampai dengan 21 Februari 2013 di BPS Hj. Yetti Sudiati Cilimus - Kuningan.




















BAB II
RENCANA BIMBINGAN KLINIK

A.          Asuhan Antenatal Care (ANC)

                   I.     Identifikasi Mata Kuliah
Mata kuliah                            : Praktek Clinical Instructur (CI)
Kode mata kuliah                  : Bd. 301
Pokok bahasan                       : Asuhan Kebidanan Ibu Hamil
Sub pokok bahasan                : Pemeriksaan kehamilan pada kunjungan ulang
Beban studi                            : 3 SKS (1 : teori, 2 : praktek)
Penempatan                           : Semester 3
Waktu pertemuan                   : 3 x 60 menit
Pertemuan ke                         : 4
Hari / tanggal                         : Rabu, 13 Februari 2013
BPS                                        : Bidan Hj.Yetti Sudiati., Am.Keb  
Koordinator                           : Hj. Endang Setyaningsih, SKM., SST, M.Kes
               Pembimbing                          : Bidan Hj.Yetti Sudiati., Am.Keb

                II.     Tujuan Pembelajaran
1.        Tujuan pembelajaran Umum
Setelah menyelesaikan bimbingan klinik ini diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan pemeriksaan kehamilan pada kunjungan ulang sesuai dengan standar yang berlaku.
2.        Tujuan Pembelajaran khusus
Setelah mengikuti bimbingan ini diharapkan mahasiswa mampu:
                                          a.     Menjelaskan persiapan peralatan pemeriksaan pada kunjungan ulang
                                          b.     Melakuakan komunikasi terapeutik selama tindakan pemeriksaan kehamilan kunjungan ulang
                                          c.     Melakukan persiapan alat untuk pemeriksaan kehamilan kunjungan ulang secara tepat
                                         d.     Mendokumentasikan prosedur pemeriksaan kehamilan pada kunjungan ulang secara tepat
                                          e.     Mendokumentasikan prosedur asuhan ibu hamil dengan metode SOAP

             III.          Deskripsi Kasus
Mahasiswa “N“ sudah 3 minggu melakukan praktek Klinik Kebidanan di BPS Hj.Yetti Sudiati., Am.Keb. Mahasiswa “N memberikan asuhan pada pasien dan mengolah data pasien bernama Ny.A dengan diagnosa medis G1P0A0, mahasiswa “N melakukan pengkajian dengan benar. Berdasarkan hasil pengkajian diperoleh identifikasi masalah gangguan rasa nyaman intoleransi aktifitas serta pemilihan alternative masalah yang mendukung yaitu salah satunya pemeriksaan kunjungan ulang.
Berdasarkan kontrak belajar mahasiswa “N“ ingin mencapai kompentensi (belajar) tentang  tindakan untuk pemeriksaan kunjungan ulang pada pasien Ny.A pembimbing meminta mahasiswa  menyiapkan diri untuk bimbingan hari berikutnya berupa pembelajaran praktik pemeriksaan kehamilan pada kunjungan ulang.



ASUHAN KEBIDANAN NY. A USIA 24 TAHUN
G1P0A0 HAMIL 37 MINGGU DENGAN KEHAMILAN NORMAL
DI BPS Hj. YETTI SUDIATI KUNINGAN


Tanggal                                  : Rabu, 13 Februari 2013
Pukul                                      : 11.00 WIB
Nama Mahasiswa                   : Noni
Pembimbing Mahasiswa        : Nurul Dini, Am.Keb
Penguji                                   : Hj. Yetti Sudiati., Am.Keb

S = SUBYEKIF
1.      Identitas klien dan suami
Nama                  : Ny. A                   Nama                 : Tn. M
Umur                  : 24 tahun               Umur                 : 27 tahun
Agama                : Islam                    Agama               : Islam       
Pendidikan         : SMA                    Pendidikan        : SMA       
Pekerjaan            : IRT                      Pekerjaan           : Dagang
Suku/ bangsa      : Jawa/Indonesia   Suku / bangsa    : Jawa/Indonesia
Alamat               : Cilimus                Alamat              : Cilimus
                            

2.      Keluhan Utama: Ibu mengatakan pinggang terasa pegal-pegal.
3.    Riwayat penyakit yang pernah diderita / sedang diderita
Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit berat seperti jantung, hipertensi, ginjal, Diabetes, Asma, TBC, Malaria, HIV / AIDS.
Riwayat kesehatan dan penyakit keluarga
Ibu juga mengatakan dalam keluarganya tidak ada penyakit menular atau penyakit keturunan.
4.    Riwayat Obstetri / Menstruasi
Menarche   : ± 13 tahun                          Bau                   : Khas
Siklus         : 28 Hari                               Warna               : Merah
Lama          : 7 hari                                  Konsitensi        : Cair
Banyaknya : 2x ganti pembalut              Flour Albus      :  -
5.      Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Ibu mengatakan ini adalah kehamilan pertamanya dan belum pernah bersalin sebelumnya.
6.      Riwayat sosial Ekonomi
a.       Riwayat Perkawinan
Nikah 1x, umur 20 tahun dengan suami umur 25 tahun, lama pernikahan 1 tahun dan status syah.
b.      Respon ibu dan keluarga tehadap kehamilannya
Ibu mengatakan suami dan keluarga sangat senang dengan kehamilan ini.
c.       Riwayat keluarga berencana
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun.
d.      Dukungan keluarga
Keluarga sangat mendukung kehamilan ini.
7.      Pola Kehidupan sehari – hari
a.       Pola Nutrisi
Ibu mengatakan makan 3x/hari, 1 porsi nasi, dengan sayur, ikan, dan buah buahan.
b.      Pola Eliminasi
Ibu mengatakan BAK ±6x, BAB ± 2x dan tidak ada gangguan.
c.       Pola Istirahat
Ibu mengatakan istirahat siang  ± 2 jam, istirahat malam ±6-8 jam.
d.      Pola Aktivitas
Ibu mengatakan aktivitasnya sehari hari sebagai ibu rumah tangga.
e.       Pola Aktivitas Seksual
Ibu mengatakan melakukan hubugan seksual 2-3x/minggu.
f.       Personal Hygiene
Ibu mengatakan mandi 2x/hari, gosok gigi 3x/hari, kramas 3x/minggu, ganti pembalut 2x/hari.
g.      Kebiasaan sehari hari
Ibu mengatakan tidak pernah merokok, tidak minum minuman beralkohol, tidak mengkonsumsi obat obatan terlarang , dan tidak minum jamu.



O = OBJEKTIF
1.    Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum     : Baik
Kesadaran              : Composmentis
Tinggi Badan         : 155 cm
Berat Badan           : 65 kg
Tanda-tanda vital   : TD                  : 120/70 mmHg
                                      Suhu              : 36,5 C
                                       Nadi               : 80 x/mnt
                                       RR                 : 20 x/mnt
2.    Pemeriksaan Fisik
Kepala          : Bentuk mesochepal, rambut bersih tidak berketombe
Muka            : Tidak oedem dan tidak pucat
Mata             : Simetris, conjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Hidung         : Bersih, tidak ada polip
Telinga          : Bersih tidak ada penumpukan serumen
Mulut            : Tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi
Leher            : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Ketiak           : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Dada             : Simetris, pergerakan dada saat bernafas normal
Payudara      : Bentuk simetris, puting susu menonjol, kolostrum belum keluar ,    
                        tidak  ada nyeri tekan.
Abdomen     :
1)             Inspeksi    : Tidak ada luka bekas operasi, pembesaran perut sesuai dengan
                    usia kehamilan tampak linea nigra.
2)             Palpasi
TFU                : 30 cm.      TBJ : (30 – 11) x 155 = 2945 gram
Leopold 1       : di bagian fundus teraba lunak, kurang melenting (bokong)
                               Leopold II                  : di bagian kiri teraba bagian besar memanjang keras 
                                                        seperti papan (punggung), dan di bagian kanan teraba
                                                        bagian terkecil janin (ekstremitas).
                              Leopold III    : Bagian terbawah janin teraba keras melenting (kepala),                 sudah masuk PAP.
                              Leopold IV    : konvergen
3)             Auskultasi   :
DJJ               : 139 x/menit, reguler.
Genetalia      : tidak ada fluor albus, tidak ada oedem, tidak ada varises
Ekstremitas   : Atas : Simetris, tidak ada oedem
                                        Bawah: Simetris, tidak ada oedem tidak ada varices
3.    Pemeriksaan Laboratorium
Protein urin : (-)
Glukosa      : (-)

A = ASSASMENT
Ny. A G1P0A0 umur 24 tahun, hamil 37 minggu janin tunggal hidup intra uterin, letak memanjang, puka, preskep, konvergen dengan kehamilan normal.

P = PLANNING
1.         Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan
TD    : 120/70 mmHg                               protein urin : (-)
       Suhu  : 36,5 C                                          glukosa       : (-)
       Nadi  : 80 x/mnt
       RR     : 20 x/mnt
2.         Memberitahu ibu untuk makan makanan yang seimbang seperti nasi, sayuran, ikan, telur, daging, tempe, tahu, buah-buahan dan susu
3.         Memberitahu ibu cara minum obat sangobion yaitu 2x/hari, diminum dengan air putih atau air jeruk untuk mempercepat proses penyerapan, bila mual dapat diminum malam menjelang tidur
4.         Memberitahu ibu untuk istirahat yang cukup yaitu siang ± 1-2 jam dan malam ±6-8 jam
5.         Memberitahu ibu tentang tanda-tanda persalinan yaitu mulas-mulas yang teratur timbul semakin sering dan lama, keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir, keluar cairan ketuban dari jalan lahir.
6.         Memberitahu ibu tentang persiapan kelahiran diantaranya pakaian bayi, pakaian ibu, dana, kendaraan, pendamping saat bersalin, persiapan fisik dan mental si ibu.
7.         Mengajari ibu beberapa gerakan senam hamil untuk mengurangi rasa pegal-pegal di pinggang.
8.         Memberitahu ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu kemudian dan atau jika ada keluhan atau tanda-tanda persalinan.

            I = IMPLEMENTASI
1)      Memeriksa keadaan umum dan TTV, terdiri dari TD, nadi, suhu dan pernafasan dan memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu
2)        Memberitahu ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang, terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur dan buah setiap hari dan di lengkapi dengan susu, serta tidak ada pantang makanan kecuali jika ibu mempunyai riwayat alergi makanan tertentu.
3)        Memberitahu ibu tentang kebersuhan diri terutama daerah genitalia dengan membersihkan menggunakan air bersih dan dapat pula di bersihkan dengan menggunakan sabun, setelah itu dilap kering.
4)        Menginformasikan kepada ibu tanda-tanda persalinan dan persiapan yang diperlukan untuk persalinan.
5)        Mengajarkan ibu gerakan-gerakan senam hamil. Ibu bisa mengulangi gerakannya dengan benar.

EVALUASI
1.    Ibu dan keluarga mengetahui pemeriksaannya yaitu :
Tanda-tanda vital :
                      TD       : 120/70 mmHg
                      Suhu  : 36,5 C
                      Nadi    :  80 x/mnt
                      RR      :   20 x/mnt
Pemeriksaan Lab :
Protein urin (-)
Glukosa (-)
Pemeriksaan Fisik :
        Abdomen
        Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi
        Palpasi    : TFU 30 cm, TBJ 2945 gram, presentasi kepala, kepala sudah
                          masuk panggul.
        Genetalia : tidak ada fluor albus, tidak ada oedem, tidak ada varises
2.    Ibu mengerti dan akan menjaga kebersihan diri terutama alat genetalia
3.    Ibu mengetahui dan akan melaksanakan
4.    Ibu mengerti dan akan memeriksakannya jika ada keluhan
     



IV.             Rincian Kegiatan
No
Kompetensi

Jenis kegiatan
waktu
Metode
Hasil yang diharapkan
1
Mahasiswa mampu melaksanakan pemeriksaan kehamilan pada kunjungan ulang
1.   Review peralatan yang diperlukan untuk pemeriksaaan kehamilan pada kunjungan ulang klien.
2.   Menyiapkan peralatan yang diperlukan untuk pemeriksaan kehamilan pada kunjungan ulang klien.






3.   Memeriksa kelengkapan peralatan


4.   Menanyakan riwayat kehamilan sekarang











5.   Pendekaatn umum untuk pemeriksaan





6.   Tes laboratorium dan tanda-tanda bahaya



7.   Pemeriksaan fisik










8.   Pengajaran dan persiapan kelahiran dan kegawatdaruratan
5 menit



5 menit






5 menit


15 menit







15  menit



10  menit


10  menit










35 menit

Pre Conferensi


Ronde post conference





Pre conference ronde

Ronde







Ronde



Ronde


Ronde










Ronde

Mahasiswa menjelaskan persiapan peralatan yang diperlukan



Mahasiswa menyiapkan peralatan yang diperlukan untuk pemeriksaan kehamilan pada kunjungan ulang dengan tepat, dengan criteria hasil :
·      Pita ukur
·      Mono aural
·      Tensimeter
·      Thermometer
·      Buku catatan dan alat tulis
·      Jam tangan

Mahasiswa menjelaskan kegunaan alat satu persatu dengan benar

·      Menanyakan bagaimana perasaan klien sejak kunjungan terakhirnya
·      Menanyakan klien apakah klien mempunyai pertanyaan atau kekhawatiran yang timbul sejak kunjungan yang terakhir
·      Menanyakan tentang gerakan janin dalam 24 jam terakhir
·      Mendapatkan informasi tentang masalah atau tanda-tanda bahaya yang mungkin dialami sejak kunjungan terakhir
·      Mengamati penampilan ibu, suasana, emosi, selama pemeriksaan
·      Menjelaskan semua prosedur sambil melakukan pemeriksaan
·      Melanjutkan pertanyaan yang perlu dan klarifikasi sambil melakukan pemeriksaan
·      Meminta klien untuk BAK dan melakukan tes urine
·      Mengukur tekanan darah
·      Mengukur TFU dengan jari tangan (jika kehamilan <12 minggu) dengan metlin (jika UK >24minggu)
·      Melakukan palpasi abdomen untuk mengetahui letak, presentasi , posisi dan penurunan kepala janin (jika UK >22minggu)
·      Mengukur DJJ dengan menggunakan mono aural (jika UK >22minggu)
·      Mengajari ibu mengenai ketidaknyamanan normal yang dialaminya
·      Menanyakan  pada ibu mengenai kondisi nutrisi, tambahan zat besi dan anti tetanus
·      Sesuai dengan UK, ajarkan ibu mengenai pemberian ASI, latihan olahraga ringan
·      Diskusi mengenai rencana persiapan kelahiran/kegawatdaruratan
·      Ajari ibu mengenai tanda-tanda bahaya, pastikan ibu memahami apa yang dilakukan jika memenuhi tanda bahaya
·      Jadwal kunjungan ulang berikutnya
·      Mendokumentasikan dengan hasil kunjungan. Dilakukan dengan SOAP

IV.             Evaluasi
Prosedur     : pada saat pre conference, ronde dan post conference
Jenis test     : perfomence test
Bentuk        : observasi
Alat test      : lembar evaluasi

V.                Pembahasan
        Telah dilaksanakan pemeriksaan ANC pada pasien Ny.A. Selama pelaksanaan pemeriksaan ANC, mahasiswa “N“ sudah melakukannya dengan baik dan sesuai langkah-langkah dalam cheklist pemeriksaan ANC. Tetapi ada beberapa langkah yang masih kurang atau perlu perbaikan, yaitu pada poin G.
Setelah diberi penjelasan, mahasiswa N  mengerti dan selanjutnya akan memperbaiki langkah-langkah pemeriksaan ANC dengan benar.                                                         

RENCANA BIMBINGAN KLINIK 
B.          Asuhan Pada Ibu Nifas (PNC)

I.         Identifikasi Mata Kuliah
Mata kuliah                          : Praktek Clinical Instruktur  (CI)
Kode mata kuliah                : Bd. 303
Pokok bahasan                     : Asuhan Kebidanan III (Nifas)
Sub pokok bahasan              : Pemeriksaan 6 jam postpartum
Beban studi                         : 2 SKS (1 : teori, 1: praktek)
Penempatan                         : Semester IV
Waktu pertemuan                : 3 x 60 menit
Pertemuan ke                       : 4
Hari / tanggal                       : Selasa, 12 Februari 2013
BPS                                     : Bidan Hj.Yetti Sudiati., Am.Keb
                 Koordinator                        : Hj. Endang Setyaningsih, SKM., SST, M.Kes
Pembimbing                         : Bidan Hj.Yetti Sudiati., Am.Keb

II.      Tujuan Pembelajaran
1.         Tujuan pembelajaran Umum
       Setelah mengikuti pimbingan ini diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan pelaksanaan ibu nifas 6 jam.
2.         Tujuan Pembelajaran khusus
Setelah mengikuti pimbingan ini diharapkan mahasiswa mampu memberikan asuhan pada ibu postpartum yaitu:
a.    Menjelaskan persiapan peralatan pemeriksaan ibu nifas 6 jam.
b.   Melakukan komunikasi terapeutik dengan keluarga selama tindakan pemeriksaan ibu nifas 6 jam.
c.    Melakukan persiapan alat untuk melakukan tindakan pemeriksaan ibu nifas 6 jam.
d.   Melakukan asuhan pemeriksaan ibu nifas 6 jam langkah demi langkah sesuai standar yang berlaku.
e.    Mendokumentasikan prosedur pemeriksaan fisik pada ibu postpartum dengan metode SOAP.

III.   Deskripsi Kasus
Mahasiswa Rsudah 3 minggu melakukan Praktek Klinik Kebidanan di BPS Hj. Yetti Sudiati., Am.Keb. Mahasiswa “R memberikan asuhan pada pasien dan mengolah data pasien bernama Ny.M dengan diagnosa post partum normal 2-6 jam. Pasien Ny.M Umur 26 tahun, tampak sehat dan senang dengan kelahiran putri keduanya. MahasiswaR“ melakukan pengkajian dengan benar.
Berdasarkan hasil pengkajian diperoleh identifikasi masalah gangguan rasa nyaman serta pemilihan alternatif masalah yang mendukung yaitu salah satunya pemeriksaaan ibu nifas  6 jam.
Berdasarkan kontrak belajar mahasiswa ingin mencapai kompentensi (belajar) tentang  tindakan untuk pemeriksaan ibu nifas 6 jam pada pasien Ny.M. Pembimbing meminta mahasiswa  menyiapkan diri untuk bimbingan berupa pembelajaran praktik pemeriksaan ibu nifas 6 jam.

















ASUHAN KEBIDANAN NY. E USIA 26 TAHUN
P2A0  POST PARTUM 6 JAM FISIOLOGIS
DI BPS Hj. YETTI SUDIATI KUNINGAN


Tanggal                                  : Selasa, 12 Februari 2013
Pukul                                      : 11.30 WIB
Nama Mahasiswa                   : Rizki
Pembimbing Mahasiswa        : Nurul Dini., Am.Keb
Penguji                                   : Hj. Yetti Sudiati., Am.Keb

S = SUBYEKIF
1.         Identitas klien dan suami
Nama                  :  Ny. M                 Nama                 : Tn. S
Umur                  : 26 tahun               Umur                 : 32 tahun
Agama                : Islam                    Agama               : Islam       
Pendidikan         : SD                       Pendidikan        : SD          
Pekerjaan            : IRT                      Pekerjaan           : Dagang
Suku/ bangsa      : Jawa/Indonesia   Suku / bangsa    : Jawa/Indonesia
Alamat               : Cilimus                Alamat              : Cilimus
2.    Keluhan Utama: Ibu mengatakan tidak ada keluhan apapun
3.    Riwayat penyakit yang pernah diderita / sedang diderita
Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit berat seperti jantung, hipertensi, ginjal, Diabetes, Asma, TBC, Malaria, HIV / AIDS.
Riwayat kesehatan dan penyakit keluarga
Ibu juga mengatakan dalam keluarganya tidah ada penyakit menular atau penyakit keturunan.
4.    Riwayat Obstetri / Menstruasi
Menarche   : ± 13 tahun                          Bau                   : Khas
Siklus         : 28 Hari                               Warna               : Merah
Lama          : 7 hari                                  Konsitensi        : Cair
Banyaknya : 2x ganti pembalut              Flour Albus      :  -


5.         Riwayat Kehamilan . persalinan, dan nifas yang lalu
Ibu mengatakan ini persalinan kedua, anak pertama berusia 8 tahun, melahirkan setelah usia kehamilan 9 bulan, secara sectio caesar (SC) di dokter, dengan berat badan 3800 gram, jenis kelamin perempuan,  panjang badan 48 cm, LK 30 cm, LD: 29 cm.
6.         Riwayat sosial Ekonomi
a.    Riwayat Perkawinan
Nikah 1x, umur 17 tahun dengan suami umur 23 tahun, lama pernikahan 9 tahun, dan status syah.
b.    Respon ibu dan keluarga tehadap kelahirannya
Ibu mengatakan suami dan keluarga sangat senang dengan kelahiran ini.
c.    Riwayat keluarga berencana
Ibu mengatakan menggunakan alat kontrasepsi suntik 3 bulan selama ±7 tahun.
d.   Dukungan keluarga
Keluarga sangat mendukung kelahiran ini.
7.         Pola Kehidupan sehari – hari
a.    Pola Nutrisi
Ibu mengatakan sudah makan 1 porsi nasi, sayur, ikan, dan buah buahan.
b.    Pola Eliminasi
Ibu mengatakan BAK 1x, belum BAB dan tidak ada gangguan.
c.    Pola Istirahat
Ibu mengatakan sudah istirahat  ± 2 jam.
d.   Pola Aktivitas
Ibu mengatakan aktivitasnya sehari hari sebagai ibu rumah tangga.
e.    Pola Aktivitas Seksual
Ibu mengatakan melakukan hubugan seksual 2-3x/minggu.
f.     Personal Hygiene
Ibu mengatakan mandi 2x/hari, gosok gigi 3x/hari, kramas 3x/minggu, ganti pembalut 2x/hari.
g.    Kebiasaan sehari hari
Ibu mengatakan tidak pernah merokok, tidak minum minuman beralkohol, tidak mengkonsumsi obat obatan terlarang , dan tidak minum jamu.

O = OBJEKTIF
1.    Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum     : Baik
Kesadaran              : Composmentis
Tinggi Badan         : 145 cm
Berat Badan           : 47 kg
Tanda-tanda vital   : TD                  : 120/80 mmHg
                                      Suhu              : 36,5 C
                                       Nadi               : 80 x/mnt
                                       RR                 : 20 x/mnt
2.    Pemeriksaan Fisik
Kepala          : Bentuk mesochepal, rambut bersih tidak berketombe
Muka            : Tidak oedem dan tidak pucat
Mata             : Simetris, conjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Hidung         : Bersih, tidak ada polip
Telinga          : Bersih tidak ada penumpukan serumen
Mulut            : Tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi
Leher            : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Ketiak           : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Dada             : Simetris, pergerakan dada saat bernafas normal
Abdomen     : Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi
                                        Palpasi  : TFU 2 jari bawah pusat, tidak ada nyeri tekan
Genetalia      : Tidak ada laserasi terdapat lokhea rubra
Ekstremitas   : Atas : Simetris, tidak ada oedem
                                        Bawah : Simetris, tidak ada oedema tidak ada varices

A = ASSASMENT
Ny. M P2A0  umur 26 tahun, Post partum 6 jam fisiologis

P = PLANNING
1.         Mengobservasi KU dan TTV ibu kemudian memberitahu hasil  pemeriksaan pada ibu
2.         Mengingat ibu untuk tetap memberikan ASI ekslusif.
3.         Memberitahu ibu mengkonsumsi nutrisi yang bergizi.
4.         Memberitahu ibu untuk istirahat yang cukup
5.         Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene terutama pada daerah genetalia.
6.         Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya pada nifas.
7.         Mengajurkan ibu agar tidak lupa untuk KB jika sudah 40 hari Post partum.
8.         Mengajarkan ibu cara perawatan payudara.

            I = IMPLEMENTASI
1.         Memeriksa keadaan umum dan TTV, terdiri dari TD, nadi, suhu dan pernafasan setiap 8 jam atau jika ada indikasi dan memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu
2.         Mengingatkan ibu untuk memberikan ASI secara ekslusif, yaitu pemberian ASI kepada bayinya selama 6 bulan tanpa memberi makanan tambahan apapun.
3.         Memberitahu ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang, terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur dan buah setiap hari dan di lengkapi dengan susu, serta tidak ada pantang makanan kecuali jika ibu mempunyai riwayat alergi makanan tertentu.
4.         Memberitahu ibu tentang kebersuhan diri terutama daerah genitalia dengan membersihkan menggunakan air bersih dan dapat pula di bersihkan dengan menggunakan sabun, setelah itu dilap kering dan baru diberikan salep bioplacenton pada luka bekas hecting.
5.         Informasikan pada ibu tentang tanda bahaya pada nifas, yaitu demam lebih dari 38 oC, pembengkakan payudara, perdarahan banyak, lochea bernanah dan berbau.
6.         Mengajurkan ibu untuk dapat ber KB pada 40 hari setelah lahir, seperti KB menggunakan IUD (spiral), Pil khusus ibu melahirkan atau kontrasepsi lain sesuai keinginan ibu dan suami.
7.         Mengajarkan ibu cara perawatan payudara, untuk menjaga kebersihan payudara dan merangsang produksi ASI.






EVALUASI
1.      Ibu dan keluarga mengetahui pemeriksaannya yaitu :
      Tanda-tanda vital :
                      TD       : 120/80 mmHg
                      Suhu  : 36,5 C
                      Nadi    :  80 x/mnt
                      RR      :   20 x/mnt
      Pemeriksaan Fisik :
      Abdomen
      Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi
      Palpasi    : TFU2 jari bawah pusat, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
      Genetalia : tidak ada laserasi , terdapat lochea rubra
2.      Ibu mengerti tentang cara perawatan payudara
3.      Ibu mengerti dan akan menjaga kebersihan diri terutama alat genetalia
4.      Ibu mengetahui dan akan melaksanakan
5.      Ibu mengerti dan akan memeriksakannya jika ada keluhan
     







IV.             Rincian Kegiatan
No
Kompetensi

Jenis kegiatan
waktu
Metode
Hasil yang diharapkan
1
Mahasiswa mampu melaksanakan pemeriksaan ibu nifas 6 jam.
1)    Review peralatan yang diperlukan untuk pemeriksaaan ibu nifas 6jam post partum.
2)    Menyiapkan peralatan yang diperlukan untuk pemeriksaan ibu nifas 6jam.
3)    Memeriksa kelengkapan peralatan
5 menit






5 menit





5 menit
Pre Conferensi





Ronde post conference



Pre conference ronde
Mahasiswa menjelaskan persiapan peralatan yang diperlukan dengan menjelaskan satu persatu kegunaan alat dengan benar.
Mahasiswa menyiapkan peralatan untuk melakukan tindakan pemeriksaan ibu nifas 6 jam post partum, dengan criteria hasil :
·      air mengalir untuk mencuci tangan
·      sabun
·      handuk kering dan bersih
·      tensi meter
·      termometer
·      stetoskop
·      arloji (jam tangan)
·      handscoon steril pada tempatnya
·      larutan chlorine 0,5 %
mahasiswa menjelaskan satu persatu kegunaan alat dengan benar
2
Mahasiswa mampu melakukan komunikasi terapeutik
Komunikasi dengan klien
5 menit
Bed Side teaching / ronde
Klien mengerti atas penjelasan mahasiswa. Mahasiswa menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan dengan benar sehingga klien bersedia untuk mendapatkan tindakan.
3
Mahasiswa mampu melaksanakan pemeriksaan ibu nifas 6 jam.
Melaksanakan pemeriksaan ibu nifas 6jam.
50 menit
Bed Side teaching / ronde
Mahasiswa melaksanakan pemeriksaan ibu nifas 6jam, dengan criteria hasil (sesuai checklist).
4
Mahasiswa mampu melakukan pendokumentasian hasil pemeriksaan ibu nifas 6 jam.
Melakukan pendokumentasian hasil pemeriksaan ibu nifas 6 jam.
30 menit
Ronde conference
Mahasiswa melakukan pendokumentasian hasil pemeriksaan ibu nifas 6 jam dengan metode SOAP





V.                Evaluasi
Prosedur     : pada saat pre conference, ronde dan post conference
Jenis test     : performence test
Bentuk        : observasi
Alat test      : lembar evaluasi

VI.             Pembahasan
        Telah dilaksanakan pemeriksaan 6 jam postpartum pada pasien Ny.M. Selama pelaksanaan pemeriksaan nifas, mahasiswa R sudah melakukannya dengan baik dan sesuai langkah-langkah dalam cheklist pemeriksaan nifas. Tetapi ada beberapa langkah yang masih kurang atau perlu perbaikan, yaitu pada poin 4.
Setelah diberi penjelasan, mahasiswa R mengerti dan selanjutnya akan memperbaiki langkah-langkah pemeriksaan nifas dengan benar.                                                         









RENCANA BIMBINGAN KLINIK

C.           Asuhan Bayi Baru Lahir

I.         Identifikasi Mata Kuliah
Mata kuliah                          : Praktek Clinical Instruktur  (CI)
Kode mata kuliah                : Bd. 306
Pokok bahasan                     : Asuhan Bayi Baru Lahir
Sub pokok bahasan              : Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
Beban studi                         : 3 SKS (1 : teori, 2 : praktek)
Penempatan                         : Semester IV
Waktu pertemuan                : 3 x 60 menit
Pertemuan ke                       : 4
Hari / tanggal                       : Kamis, 14 Februari 2013
BPS                                     :  Bidan Hj.Yetti Sudiati., Am.Keb
Koordinator                         :  Hj. Endang Setyaningsih, SKM., SST, M.Kes
Pembimbing                         : Bidan Hj.Yetti Sudiati., Am.Keb

II.      Tujuan Pembelajaran
1.         Tujuan pembelajaran Umum
       Setelah mengikuti pimbingan ini diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan pemeriksaan fisik bayi baru lahir.
2.         Tujuan Pembelajaran khusus
Setelah mengikuti pimbingan ini diharapkan mahasiswa mampu memberikan asuhan pada bayi baru lahiryaitu:
a.    Menjelaskan persiapan peralatan pemeriksaan fisik bayi baru lahir.
b.   Melakukan komunikasi terapeutik dengan keluarga selama tindakan pemeriksaan fisik bayi baru lahir.
c.    Melakukan persiapan alat untuk melakukan tindakan pemeriksaan bayi baru lahir
d.   Melakukan asuhan pemeriksaan fisik bayi baru lahir langkah demi langkah sesuai standar yang berlaku.
e.    Mendokumentasikan prosedur pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir dengan metode SOAP.

III.   Deskripsi Kasus
Mahasiswa “C“ sudah 3 minggu melakukan Praktek Klinik Kebidanan di BPS Hj. Yetti Sudiati., Am.Keb. Mahasiswa “C“ memberikan asuhan segera kepada bayi baru lahir bernama Ny.R dengan diagnosa asuhan segera bayi baru lahir fisiologis. Mahasiswa “C“ melakukan pengkajian pengumpulan data dan pemeriksaan secara sistematis tetap dalam bimbingan dan observasi dengan baik..
Berdasarkan kontrak belajar mahasiswa C“ ingin mencapai kompetensi (belajar) tentang  tindakan asuhan segera bayi baru lahir Ny.R. Pembimbing meminta mahasiswa menyiapkan diri untuk bimbingan berupa pembelajaran praktik pemeriksaan fisik bayi baru lahir.




















ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL
DI BPS Hj. YETTI SUDIATI KUNINGAN


Tanggal                                  : Kamis, 14 Februari 2013
Pukul                                      : 13.00 WIB
Nama Mahasiswa                   : Casniti
Pembimbing Mahasiswa        : Nurul Dini, Am.Keb
Penguji                                   : Hj. Hj. Yetti Sudiati., Am.Keb

S = Subjektif
1.   Identitas
Nama bayi             :  Bayi Ny. R
Umur bayi             :  0 jam
Tanggal Lahir        :  14 Februari 2013
Jam lahir                :  13.00 WIB
Berat badan           :  2800 gr
Panjang badan       :  47 cm
Jenis kelamin         :  Perempuan
Nama ibu               :  Ny. S / Tn. S
Umur                     :  26/ 32 tahun
Suku bangsa          :  Jawa
Agama                   :  Islam
Pendidikan            :  SD / SD
Pekerjaan               :  IRT / Dagang
Alamat                  :  Cilimus - Kuningan
2.    Keluhan Utama
Ibu mengatakan sangat senang atas kelahiran bayinya.
3.    Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu dan sekarang
No
Keha-milan Ke
Usia Kehamilan
Persalinan
Nifas
BBL
Tempat
Penolong
Jenis
Penyulit
JK
PB
BB
Hidup/ Meninggal
1
1
40 mgg
RS
Dokter
SC
-
PR
48 cm
3800
Hidup
2
2
Sekarang
-
-
-
-
PR
47 cm
2800
Hidup

4.    Riwayat penyakit terdahulu
Ibu, suami dan keluarga tidak pernah mempunyai penyakit kronis seperti jantung, darah tinggi, kencing manis, asma, dll.
5.    Riwayat kebiasaan sewaktu hamil
Ibu makan 3 kali sehari dengan sayur-sayuran, tidak pernah ada masalah dalam pola makan. Ibu BAB 1 kali sehari dan BAK 4-5 kali sehari tidak ada masalah dalam eliminasi, mandi 2-3 kali sehari dan ganti pakaian 2 kali sehari atau bila kotor. Ibu tidak merokok, minuman-minuman keras atau mengkonsumsi obat terlarang.

O = Objektif
1.   Pemeriksaan Fisik                                                                           
a.   Keadaan Umum          :  Baik.
b.   Suhu                            :  36,7 °C.
c.   Denyut jantung           :  140 x/menit
d.   Pernapasan                  :  40 x / menit.
2.   Pemeriksaan fisik secara sistematis
a.   Kepala                         :  Tidak ada cepal hematoma dan kaput succadeneum. Sutura tidak ada molasse. Ubun-ubun tidak ada kelainan, berdenyut. Lingkar kepala 34 cm.
c.   Muka                           :  Simetris, tidak ada pembengkakkan.
d.   Mata                            :  Tidak ada tanda-tanda infeksi (pus), sclera putih.
e.   Telinga                        :  Simetris, tidak ada penumpukan serumen.
f.    Hidung                        :  Lubang simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada pengeluaran cairan.
g.   Mulut                          : Tidak ada labioschizis dan palatochizis. Refleks rooting dan sucking positif.
h.   Leher                           :  Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan vena jugularis. Refleks tonic neck positif.
i.    Dada                           :  Bentuk normal, putting simetris, jantung reguler, tidak ada ronchi atau whizing, tidak ada retraksi dinding dada. Lingkar dada 35 cm.
j.    Abdomen                    :  Penonjolan sekitar tali-pusat ketika menangis tidak ada, perdarahan pada tali pusat tidak ada. Tali pusat terikat, tidak merah, tidak ada penonjolan saat menangis.
k.   Genitalia                      :  Testis berada pada scrotum, penis dan uretra berlubang.
l.    Punggung                    :  Tidak ada cekungan atau benjolan.
m.  Ektremitas  -atas         :  Jari tangan lengkap. Refleks moro dan
                                             graphs positif.
                         -bawah     :  Jari kaki lengkap, refleks walking positif, tidak ada kelainan.
n.   Kulit                            : Kemerahan
o.   Anus                            : Tidak ada kelainan, berlubang.
3.   Eliminasi
a.   Miksi                           :  Belum keluar
b.   Mekonium                   :  Belum keluar

A = Assesment
Bayi baru lahir Ny. R Fisiologis.

P = Planning
1.   Memotong tali pusat → tali pusat sudah dipotong.
2.   Membungkus bayi dengan kain bersih dan hangat → bayi sudah dibungkus dengan kain bersih dan hangat.
3.   Mendekapkan pada ibunya → bayi didekap oleh ibu.
4.   Mengikat tali pusat → tali pusat sudah diikat dan tidak ada perdarahan.
5.   Membungkus bayi dan melaksanakan di IMD → IMD dilakukan.
6.   Memberikan salep mata kanan dan kiri dan injeksi vitamin K 1 mg IM pada paha kiri naterolateral→ diberikan salep mata tetrasiklin 1 % dan injeksi vit. K 1 mg pada 1 jam pertama.




IV.             Rincian Kegiatan
No
Kompetensi

Jenis kegiatan
waktu
Metode
Hasil yang diharapkan
1
Mahasiswa mampu melaksanakan pemeriksaan segera bayi baru lahir
1)    Review peralatan yang diperlukan untuk pemeriksaaan fisik bayi baru lahir.
2)   Menyiapkan peralatan yang diperlukan untuk pemeriksaaan fisik bayi baru lahir.
3)   Memeriksa kelengkapan peralatan
5 menit






5 menit





5 menit
Pre Conferensi





Ronde post conference



Pre conference ronde
Mahasiswa menjelaskan persiapan peralatan yang diperlukan dengan menjelaskan satu persatu kegunaan alat dengan benar.
Mahasiswa menyiapkan peralatan untuk melakukan tindakan pemeriksaan fisik bayi baru lahir, dengan criteria hasil :
·      air mengalir untuk mencuci tangan
·      sabun
·      handuk kering dan bersih
·      lampu sorot
·      stetoskop dan jam tangan
·      metelin
·      penlight/senter
·      handscoon
·      larutan chlorine 0,5 %
·      kain bersih dan kering
·      pakaian bayi
·      celemek
·      tempat sampah medis dan non medis
·      alat tulis
mahasiswa menjelaskan satu persatu kegunaan alat dengan benar
2
Mahasiswa mampu melakukan komunikasi terapeutik
Komunikasi dengan klien
5 menit
Bed Side teaching / ronde
Klien mengerti atas penjelasan mahasiswa. Mahasiswa menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan dengan benar sehingga klien bersedia untuk mendapatkan tindakan.
3
Mahasiswa mampu melaksanakan pemeriksaan bayi baru lahir
Melaksanakan pemeriksaan fisik bayi baru lahir
50 menit
Bed Side teaching / ronde
Mahasiswa melaksanakan pemeriksaan fisik bayi baru lahir, dengan criteria hasil (sesuai checklist).
4
Mahasiswa mampu melakukan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik bayi baru lahir
Melakukan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik bayi baru lahir.
30 menit
Ronde conference
Mahasiswa melakukan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik bayi baru lahir dengan metode SOAP



V.                Evaluasi
Prosedur     : pada saat pre conference, ronde dan post conference
Jenis test     : performence test
Bentuk        : observasi
Alat test      : lembar evaluasi

VI.             Pembahasan
        Telah dilaksanakan pemeriksaan bayi baru lahir pada bayi Ny.R. Selama pelaksanaan pemeriksaan BBL, mahasiswa “C“ sudah melakukannya dengan baik dan sesuai langkah-langkah dalam cheklist pemeriksaan BBL. Tetapi ada beberapa langkah yang masih kurang atau perlu perbaikan, yaitu pada poin 17.
Setelah diberi penjelasan, mahasiswa “C“ mengerti dan selanjutnya akan memperbaiki langkah-langkah pemeriksaan BBL dengan benar.                                                         





RENCANA BIMBINGAN KLINIK
I.         Identifikasi Mata Kuliah
Mata kuliah                          : Praktek Clinical Instruktur (CI)
Kode mata kuliah                : Bd. 308
Pokok bahasan                     : Pelayanan KB
Sub pokok bahasan              : Pelayanan akseptor KB suntik
Beban studi                         : 3 SKS (1 : teori, 2 : praktek)
Penempatan                         : Semester 3
Waktu pertemuan                : 3 x 60 menit
Pertemuan ke                       : 5
Hari / tanggal                       : Selasa, 12 Februari 2013
BPS                                     : Bidan Hj. Yetti Sudiati., Am.Keb
Koordinator                         : Hj. Endang Setyaningsih, SKM., SST, M.Kes
Pembimbing                         : Bidan Hj. Yetti Sudiati., Am.Keb

II.      Tujuan Pembelajaran
1.         Tujuan pembelajaran Umum
       Setelah mengikuti bimbingan ini diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan pelayanan KB suntik.
2.         Tujuan Pembelajaran khusus
Setelah mengikuti bimbingan ini diharapkan mahasiswa mampu memberikan pelayanan pada akseptor KB suntik yaitu:
a.    Menjelaskan persiapan peralatan akseptor KB suntik.
b.   Melakukan komunikasi terapeutik dengan pasien selama tindakan penyuntikan.
c.    Melakukan persiapan alat untuk melakukan tindakan KB suntik
d.   Melakukan asuhan pada akseptor KB suntik langkah demi langkah sesuai standar yang berlaku.
e.    Mendokumentasikan prosedur pemeriksaan akseptor KB suntik dengan metode SOAP.



III.   Deskripsi Kasus
Mahasiswa Asudah 3 minggu melakukan Praktek Klinik Kebidanan di BPS Hj. Yetti Sudiati., Am.Keb. Mahasiswa A memberikan asuhan kepada pasien bernama Ny.C akseptor KB suntik. Mahasiswa A“ melakukan pengkajian pengumpulan data dan pemeriksaan secara sistematis tetap dalam bimbingan dan observasi dengan baik.
Berdasarkan kontrak belajar mahasiswa A“ ingin mencapai kompentensi (belajar) tentang  tindakan asuhan pelayanan KB suntik pada Ny.C. Pembimbing meminta mahasiswa menyiapkan diri untuk bimbingan berupa pembelajaran praktik pelayanan akseptor KB suntik.



ASUHAN KEBIDANAN AKSEPTOR KB SUNTIK PROGESTIN
PADA NY. L UMUR 28 TAHUN P2A0
DI BPS Hj. YETTI SUDIATI KUNINGAN


Tanggal                                  : Selasa, 12 Februari 2013
Pukul                                      : 14.30 WIB
Nama Mahasiswa                   : Ayu
Pembimbing Mahasiswa        : Nurul Dini., Am.Keb
Penguji                                   : Hj. Hj. Yetti Sudiati., Am.Keb

A.    Pengkajian
  1. Data subyektif
Tanggal 12 Februari 2013                              jam : 14.30 WIB
a.         Identitas
 Istri                                                                     Suami
Nama                    : Ny. C                                  : Tn. B
Umur                    : 28 Tahun                             : 32 Tahun
Suku/Kebangsaan : Jawa/Indonesia                  : Jawa/Indonesia
Agama                   : Islam                                  : Islam
Pendidikan            : SD                                     : SD
Pekerjaan               : IRT                                    : Swasta
Alamat                  : Kuningan                           : Kuningan                      
b.         Keluhan
Ibu mengatakan bahwa belum pernah mengikuti atau menjadi akseptor KB suntik.
c.         Riwayat Perkawinan
Status syah, kawin 1x, umur kawin 20 tahun dengan umur suami 24 dan lama perkawinan sekarang sudah 8 tahun.
d.        Riwayat Haid
Menarche umur 13 tahun, siklus ± 28 hari, teratur, lama 7-8 hari, banyaknya 2-3 x ganti pembalut perhari, flour albus sebelum dan sesudah haid, tidak gatal dan tidak berbau.
e.         Riwayat Obstetri
Tgl Lahir/Umur
Usia Kehamilan
Jenis Persalinan
Tempat Persalinan
Komplikasi
Penolong
Bayi
Nifas/laktasi
Ibu
Bayi

TB
BB
Kead.
Umur 6 Tahun
Aterm
Spontan
Bidan
-
-
Bidan
49
3100
baik
Normal/lancar
Umur 3 Tahun
Aterm
Spontan
Bidan
-
-
Bidan
49
3000
Baik
Normal/lancar

f.          Riwayat KB
Tidak ada
g.         Riwayat kesehatan
1)   Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita sakit dengan keluhan seperti :
Jantung      :     Dada berdebar-debar dan mudah lelah
Hepatitis    :     Kuning pada kulit dan atau mata serta urine seperti air teh.
                        DM            :     Banyak makan, banyak minum dan sering kencing pada malam hari
Hipertensi :     Tiap pemeriksaan punya TD > 140/90 mmHg.
                        GO            :     keputihan banyak seperti nanah dan berbau
Sipilis        :    laserasi pada vulva.         
AIDS        :    flu berkepanjangan dan diare selama 1 bulan.
2)   Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah sakit hingga harus dirawat di rumah sakit dengan keluhan seperti jantung, hepatitis, DM, hipertensi.
3)   Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak ada yang punya penyakit seperti jantung, hepatitis, DM, hipertensi.
4)   Pola kebutuhan sehari-hari
a.         Nutrisi      : Makan 3 x/hari, dan tidak ada keluhan
                                      Minum 6-8 gelas/hari, tidak ada keluhan
b.        Eliminasi   : BAB 1 x/hari, tidak ada keluhan
                                      BAK 4 x/hari, tidak ada keluhan 
c.         Istirahat    : Tidur siang 1 -2 jam/hari, tidak ada keluhan
                                      Tidur malam 6-7 jam/hari, tidak ada keluhan
d.        Seksual     : 2 – 3 x seminggu, tidak ada keluhan

5)   Data pengetahuan      
Ibu  mengatakan  belum  mengetahui  tentang  alat  kontrasepsi suntik   progestin

  1. Obyektif
a.    Pemeriksaan Umum :
KU  :     Baik
TD  :     120/80 mmHg
N     :     80x/menit       
R     :     20x menit
S     :     36,5OC
BB  :     61 kg
TB   :     158 cm
b.   Pemeriksaan Fisik
               Muka         :     Tidak odema
   Kepala       :     Simetris, mesochepal, rambut bersih, tidak rontok
   Mata          :     Simetris, Konjungtiva merah, sklera putih
   Hidung      :     Lubang simetris, tidak ada polip
   Mulut        :     Tidak ada stomatitis, bersih
   Telinga      :     Simetris, tidak ada serumen
   Leher         :     Tidak ada pembengkakan kalenjar teroid dan parotis
  Mamae       :     Puting susu menonjol, tidak ada benjolan yang abnormal
   Abdomen  :     Tidak ada massa
  Ekstremitus   :  Simetris, tidak ada kelainan, tidak ada Varises
  Genetalia    :     Tidak ada Varises, pengeluaran pervagina, normal, tidak ada pembesaran kalenjar bartolini.
   Anus          :     Tidak ada hemoroid

A= ASSASMENT
Ny. C P2A0, umur 28 tahun  akseptor  KB Suntik progestin

P= PLANNING
Tanggal 12 Februari 2013                   Jam 14. 35 WIB.
1)             Memberi tahu ibu tentang alat kontrasepsi suntik progestin
A. Macam-macam KB suntik
1.      Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depoprovera), mengandung 150 mg DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuskilar (didaerah bokong)
2.      Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi I.M. sebulan sekali (Cyclofem), dan 50 mg Noretindron Enatat dan 5 mg Estradiol Valerat yang diberikan injeksi I.M. sebulan sekali.
B.  Cara Kerja
1.      Mencegah pelepasan telur
2.      Mengentalkan lendir leher rahim
3.      Menipiskan dinding rahim 
C.     Efektivitas
      Kontrasepsi suntik memiliki efektivitas yang tinggi, dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan/tahun., asal penyuntikannya dilakukan secara teratur. Sesuai jadwal yang telah ditentukan.
C.       Keuntungan
1)    Sangat efektif
2)    Pencegahan kehamilan jangka panjang
3)    Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
4)    Klien tidak perlu menyimspn obat suntik
5)    Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopause
6)    Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
7)    Menurunkan kejadian penyakit  jinak payudara
8)    Mencegah beberapa penyebeb penyakit radang pangul
9)    Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell)


D.        Keterbatasan
1)            Sering ditemukan gengguan haid seperti siklus haid memanjang atau memendek, perdarahan yang banyak atau sedikit, perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak (spooting), tidak haid sama sekali
2)            Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus kembali untuk mendapatkan suntikan)
3)            Tidak dapat dihentikan sewaktu-sewaktu sebelum suntikan berikutnya.
4)            Permasalahan berat badan mrupakan efek samping tersering
5)            Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan Infeksi Menular Seksual, hepatitis B, atau infeksi virus HIV
6)            Terlambatnya kesuburan setelah penghentian pemakaian
7)            Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
8)            Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan tulang (densitas)
9)            Pada pangguanan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan  pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi (jarang), sakit kepala, jerawat. 
E.        Yang dapat menggunakan kontrasepsi suntikan progestin
1)        Usia reproduksi
2)        Nulipara dan telah yang memiliki anak
3)        Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki efektifitas tinggi
4)        Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai
5)        Setelah melahirkan dan tidak menyusui
6)        Setelah abortus atau keguguran
7)        Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi
8)        Perokok
9)        Tekanan darah < 180/110 mmHg, dangan masalah gangguan pembekuan darah atau anemia bulan sabit
10)    Menggunakan obat untuk epilepsi (fenitoin dan barbiturat) atau obat tuberkulosis (rifampisin)
11)    Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen
12)    Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
13)    Anemia defisiensi besi
14)    Mendekati usia menopause yang tidaka mau atau tidak boleh menggunakan pil kontrasepsi kombinasi
G.       Yang tidak boleh meggunakan kontrasepsi suntik progestin
1.        Hamil atau dicurigai hamil (resiko cacat pada janin 7 per 100.000 kelahiran)
2.        Perdarahan pervagnam yang belum diketahui penyebabnya
3.        Tidak dapat menerima adanya gangguan haid, terutama amenorea.
4.        Penderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara
5.        Diabetes militus disertai komplikasi.
H.             Waktu Penggunaan alat kontrasepsi suntik progestin
1.        Setiap saat selama siklus haid, asal ibu tersebut tidak hamil
2.        Mulai hari pertama sampai hari ke-7siklus haid
3.        Pada waktu yang tdak haid, injeksi pertama dapat diberikan setiap saat, asalkan ibu tersebut tidak hamil. Selama 7 hari setelah melakukan suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual
4.        Ibu yang menggunakan alat kontrasepsi hormonal lain dan ingin mengganti dengan alat kontrasepsi suntikan. Bila ibu telah menggunakan alat kontrasepsi hormonal sebelumnya secara benar, dan ibu tersebut tidak hamil, suntikan pertama dapat segera diberikan. Tidak perlu menunggu sampai sampai haid berikutnya datang.
5.        Bila ibu sedang menggunakan jenis kontrasepsi lain dan ingin menggantinya dengan jenis kontrasepsi suntikan yang lain lagi, kontrasepsi yang akan diberikan diberikan dimulai pada saat jadual kontrasepsi suntikan yang sebelumnya.
6.        Ibu yang menggunakan alat kontrasepsi nonhormonal dan ingin menggantinya dengan kontrasepsi hormonal, suntikan pertama kontrasepsi hormonal yang akan diberikan dapat segera diberikan, asal saja ibu tersebut tidak hamil, dan pemberiannya tidak perlu menunggu haid berikutnya datang. Bila ibu disuntik setelah hari ke-7 haid, ibu tersebut selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual
7.        Ibu ingin mengganti AKDR dengan kontrasepsi hormonal. Suntikan pertama dapat diberikan pada hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid, asal saja yakin ibu tersebut tidak hamil.
8.        Ibu tidak haid atau perdarahan tidak teratur. Suntikan pertama dapat diberikan setiap saat, asal saja ibu tersebut tidak hamil, dan selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual
2)             Memberi tahu ibu untuk segera datang kepelayanan kesehatan untuk mendapat pelayanan KB dan jika ada keluhan
3)                Memberi ibu suntikan KB 3 bulanan (deponeo)
     Cara pemberian suntikan :
a)      Menjaga privacy pasien
b)      Menyiapkan alat. Alat terdiri dari :
a)                  Obat yang akan disntikkan (Deponeo)
b)                  Spuit dan jarumnya (sekali pakai)
c)                  Alkohol 60-90% dan kapas
c)      Mencuci tangan
d)     Kocok botol dengan baik
e)      Membuka tutup kaleng pada vial yang menutupi karet. Hapus karet yang ada diatas vial dengan kapas yang telah dibasahi alkohol, biarkan kering
f)       Menghisap obat ke dalam spuit dan menghilangkan gelembung udara didalam spuit
g)      Menyuruh pasien membuka pakaian bagian bawah
c)      Mendesinfektan daerah suntikan dengan kapas alkohol
d)      Menyuntikkan obat pada daerah 1/3 SIAS bokong ibu secara Intra Muskular
e)      Mengusap daerah bekas suntikan dengan kapas kering
f)       Membuang spuit kedalam box spuit
6.      Menganjurkan ibu melakukan kunjungan ulang untuk mendapatkan suntikan ulang pada tanggal 13 Mei 2013

Evaluasi
Tanggal 12 Februari 2013             Jam 14.45 WIB.
1.   Ibu yakin dan mantap untuk menggunakan alat kontrasepsi suntik progestin
a.       Ibu telah diberi suntikan depoprogestin  pada tanggal 12 Februari 2013
b.       Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang untuk mendapatkan suntikan ulang pada tanggal 5 Mei 2013



IV.        Rincian Kegiatan
No
Kompetensi

Jenis kegiatan
waktu
Metode
Hasil yang diharapkan
1
Mahasiswa mampu melaksanakan pemeriksaan pelayanan kontrasepsi suntik
1)   Review peralatan yang diperlukan untuk kompetensi pelayanan kontrasepsi suntik.
2)   Menyiapkan peralatan yang diperlukan untuk kompetensi pelayanan kontrasepsi suntik
3)   Memeriksa kelengkapan peralatan
5 menit






5 menit





5 menit
Pre Conferensi





Ronde post conference



Pre conference ronde
Mahasiswa menjelaskan persiapan peralatan yang diperlukan dengan menjelaskan satu persatu kegunaan alat dengan benar.
Mahasiswa menyiapkan peralatan untuk melakukan tindakan pelayanan kontrasepsi suntik, dengan criteria hasil :
·      air mengalir untuk mencuci tangan
·      sabun
·      handuk kering dan bersih
·      timbangan berat badan
·      tensimeter dan stetoskop
·      alat suntik steril
·      kapas alkohol
·      obat suntik
·      tempat sampah medis dan non medis
·      alat tulis
mahasiswa menjelaskan satu persatu kegunaan alat dengan benar
2
Mahasiswa mampu melakukan komunikasi terapeutik
Komunikasi dengan klien
5 menit
Bed Side teaching / ronde
Klien mengerti atas penjelasan mahasiswa. Mahasiswa menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan dengan benar sehingga klien bersedia untuk mendapatkan tindakan.
3
Mahasiswa mampu melaksanakan kompetensi kontrasepsi suntik
Melaksanakan kompetensi kontrasepsi suntik
50 menit
Bed Side teaching / ronde
Mahasiswa melaksanakan kompetensi kontrasepsi suntik, dengan criteria hasil (sesuai checklist).
4
Mahasiswa mampu melakukan pendokumentasian hasil kompetensi kontrasepsi suntik
Melakukan pendokumentasian hasil pemeriksaan kompetensi kontrasepsi suntik.
30 menit
Ronde conference
Mahasiswa melakukan pendokumentasian hasil pemeriksaan kompetensi kontrasepsi suntik dengan metode SOAP




V.                Evaluasi
Prosedur     : pada saat pre conference, ronde dan post conference
Jenis test     : performence test
Bentuk        : observasi      
Alat test      : lembar evaluasi

VII.          Pembahasan
        Telah dilaksanakan pemeriksaan pelayanan KB suntik pada pasien Ny.C. Selama pelaksanaan pemeriksaan pelayanan KB suntik, mahasiswa A“ sudah melakukannya dengan baik dan sesuai langkah-langkah dalam cheklist kompetensi kontrasepsi suntik. Tetapi ada beberapa langkah yang masih kurang atau perlu perbaikan, yaitu pada poin 8.
Setelah diberi penjelasan, mahasiswa “C“ mengerti dan selanjutnya akan memperbaiki langkah-langkah kompetensi kontrasepsi suntik dengan benar.                                                         









BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Program D IV Bidan Pendidik POLTEKES Bhakti Pertiwi Husada Cirebon merupakan program yang diselenggarakan dalam rangka memenuhi kebutuhan pendidikan profesional yang disiapkan untuk menciptakan lulusan bidan pendidik yang berkualitas. Peran seorang lulusan D IV Bidan Pendidik dalam bidang kebidanan secara utuh adalah menjadi pendidik dan pembimbing mahasiswa D III Kebidanan.
Untuk mencapai kompetensi ditetapkan satu program pembelajaran klinik yang dilengkapi dengan praktik Clinical Instruktur (CI) di RS (Rumah Sakit). Mahasiswa telah melakukan bimbingan praktek kepada mahasiswa D III Kebidanan dari tanggal 28 Januari -21 Februari 2013 di BPM Bidan Hj.Yetti Sudiati.,Am.Keb.

B.       Saran
Program praktek Clinical Instructur sangat baik dilakukan guna untuk mencapai tujuan dari program pendidikan DIV Bidan Pendidik. Namun disamping itu, pengarahan atau panduan dalam praktek di lahan harus lebih diperbaiki lagi, agar tujuan dari praktek Clinical Instructur akan sangat maksimal didapatkan bagi calon CI maupun bagi mahasiswa yang dibimbingnya.

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Masalah kesehatan di Indonesia merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapat perhatian utama, karena mempunyai dampak besar terhadap kualitas pembangunan nasional yang ditujukan guna mewujudkan manusia yang sehat, cerdas, produktif dan mempunyai daya juang tinggi menuju tercapainya bangsa yang maju, mandiri serta sejahtera lahir dan batin, keberhasilan ini dapat dilihat dari masalah tingginya AKI dan AKB.
Asuhan kehamilan menggambarkan keyakinan yang dianut oleh bidan dan dijadikan sebagai panduan yang diyakini dalam memberikan asuhan kebidanan pada klien selama masa kehamilan. Ruang lingkup asuhan kehamilan meliputi asuhan kehamilan normal dan identifikasi kehamilan dalam rangka penapisan untuk menjaring keadaan resiko tinggi dan mencegah adanya komplikasi kehamilan. Pelajaran yang dapat diambil dari pendekatan resiko adalah bahwa setiap ibu hamil beresiko mengalami komplikasi yang sangat tidak bisa diprediksi, sehingga setiap ibu hamil harus mempunyai akses asuhan kehamilan dan persalinan yang berkualitas. Karenanya, fokus ANC perlu diperbaharui (refocused) agar asuhan kehamilan lebih efektif dan dapat dijangkau oleh setiap wanita hamil.
Pada wanita atau ibu nifas penjelasan mengenai tanda-tanda bahaya masa nifas sangat penting dan perlu, oleh karena masih banyak ibu  pada masa nifas belum mengetahui tentang tanda-tanda bahaya masa nifas, baik itu tentang perdarahan post partum,lochea yang berbau busuk (bau dari vagina,pengecilan rahim yang terganggu,nyeri pada perut dan pelvis, pusing lemas yang berlebihan,suhu tubuh ibu yang meningkat, dan penyulit dalam menyusui terutama bendungan ASI dan mastitis (Prawirohardjo, 2005).
Dan penyebab lain adalah  infeksi nifas diantaranya adalah persalinan berlangsung lama sampai terjadi persalinan terlantar, tindakan operasi persalinan, tertinggalnya plasenta, selaput ketuban dan bekuan darah, ketuban pecah dini atau pada pembukaan masih kecil melebihi 6 jam, keadaan yang dapat menurunkan keadaan umum yaitu perdarahan antepartum dan post partum, anemia pada sat kehamilan, malnutrisi, kelelahan, dan ibu hamil dengan penyakit infeksi (Manuaba, 2002).
Apabila ibu nifas mengerti tentang tanda-tanda bahaya masa nifas, maka apabila terjadi masalah-masalah seperti perdarahan post partum,lochea yang berbau bau busuk dari vagina),dan penyulit dalam menyusui dengan bendungan ASI atau mastitispada ibu nifas nifas maka ibu akan mengerti dan segera memeriksakan diri ke petugas kesehatan, Sebaliknya jika ibu tidak mengerti tanda-tanda bahaya masa nifas maka ibu tidak akan tahu apakah ibu dalam bahaya atau tidak.
Untuk mencapai sasaran tersebut ditetapkanlah empat strategi utama dan asas-asas pedoman operasionalisasi strategi antara lain bahwa MPS (Making Pregnency Safer) memusatkan perhatiannya pada pelayanan kesehatan maternal neonatal yang baku, cost effective dan berdasarkan bukti pada setiap pelayanan dan rujukan kesehatan (Prawirohardjo,2002).
Memperhatikan angka kematian ibu dan perinatal dapat diperkirakan bahwa sekitar 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Salah satu faktor penting dalam upaya penurunan angka kematian tersebut yaitu penyediaan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal (Prawirohardjo, 2002)
.
Bidan sebagai tenaga kesehatan harus ikut mendukung upaya penurunan AKI peranan bidan di Masyarakat sebagai tenaga terlatih dalam sistem kesehatan nasional salah satunya adalah meningkatkan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) dan menetapkan keikutsertaan masyarakat dalam berbagai kegiatan untuk mempercepat penurunan AKI. Tenaga penolong persalinan, dokter dan bidan tersebut dapat memberikan pelayanan yang bermutu sehingga diperlukan standar pelayanan medik (Prawirohardjo, 2002).
Selain faktor-faktor tersebut di atas faktor dominan yang mempengaruhi adalah kurang terdeteksinya faktor-faktor komplikasi secara dini. Untuk itu diperlukannya peran serta masyarakat terutama ibu-ibu nifas untuk memiliki pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya pada masa nifas sehingga ibu dapat mengetahui dan mengenal secara dini tanda-tanda bahaya masa nifas sehingga bila ada kelainan dan komplikasi dapat segera terdeteksi.
Asuhan masa nifas sangat di perlukan dalam periode ini karena masa nifas merupakan masa kritis untuk ibu dan bayi. Dengan demikian di perlukan suatu upaya untuk mencegah terjadinya  tanda bahaya masa nifas. Untuk itu di perlukan suatu peran serta dari masyarakat terutama ibu nifas untuk memiliki pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya masa nifas. Selain itu juga di perlukan peran serta dari tenaga kesehatan dengan memberikan konseling selama kehamilan, setelah persalinan, dan melakukan kunjungan rumah yaitu KN.1 dan KN.2 sesuai standar pelayanan. Dari upaya tersebut di harapkan dapat mengetahui dan mengenal secara dini tanda-tanda bahaya masa nifas, sehingga bila ada kelainan dan komplikasi dapat segera terdeteksi (Prawirohardjo, 2005).
Kematian dan kesakitan akibat komplikasi kehamilan, persalinan, nifas saat ini di dunia masih sangat tinggi. Tahun 2007 setiap 1 menit di dunia seorang ibu meninggal dunia. Dengan demikian dalam 1 tahun ada sekitar 600.000 orang ibu meninggal sia-sia saat melahirkan. Sedangkan di Indonesia dalam 1 jam terdapat 2 orang ibu meninggal karena komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas (Ide Bagus, 2009).
Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6-8 minggu ( Sarwono Prawirohardjo, 2005).
Dimana selama waktu tersebut pada seorang ibu nifas seringkali terjadi masalah tanda bahaya masa nifas. Hal ini sangat penting dan perlu untuk di ketahui oleh ibu nifas. Karena dengan di ketahuinya tanda bahaya masa nifas, bila terjadi masalah tersebut akan di ketahui atau terdeteksi secara dini adanya suatu komplikasi.
Memperhatikan angka kematian ibu dan perinatal dapat diperkirakan bahwa sekitar 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Salah satu faktor penting dalam upaya penurunan angka kematian tersebut yaitu penyediaan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jumlah tenaga medis dan non paramedis di perbanyak sehingga pelayanan kesehatan umumnya dan pelayanan kebidanan khususnya mutu dan jangkauannya, secara bertahap di tingkatkan (Rustam Mochtar, 2002).
Disamping kita memperhatikan kematian ibu kita sebagai tenaga kesehatan juga harus melihat dan memperhatikan angka kematian bayi yang di sebabkan oleh beberapa factor yaitu asfiksia , BBLR , hipotermi , dll sehingga kita sebagai tenanga kesehatan perlu penanganan  secara cepat , tepat dan akurat untuk asuhan BBL yang bermasalah , sehingga diharapkan akan mengurangi angka kematian bayi baru lahir.
Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan, karena itu perubahan atau perkembangan pendidikan hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan dan dinamika budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkatan / jenjang perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan. Pemikiran ini mendukung konsekuensi bahwa penyempurnaan atau perbaikan di bidang pendidikan merupakan sebuah keniscayaan. Proses pendidikan terkait dengan proses pembangunan, sedangkan pembangunan diarahkan akan bertujuan mengembangkan SDM yang berkualitas dalam upaya mencapai tujuan pembangunan nasional (Halmalik 2006).  Pendidikan adalah upaya sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranannya dimasa akan datang (UU RI No.2, 1998).
Program D IV Bidan Pendidik POLTEKES Bhakti Pertiwi Husada Cirebon merupakan program yang diselenggarakan dalam rangka memenuhi kebutuhan pendidikan professional yang disiapkan untuk menciptakan lulusan bidan pendidik yang berkualitas. Peran seorang lulusan D IV Bidan Pendidik dalam bidang kebidanan secara utuh adalah menjadi pendidik dan pembimbing mahasiswa D III Kebidanan.
Kebidanan merupakan ilmu yang terbentuk dari sintesa berbagai disiplin ilmu (multi dimensi) yang terkait dengan pelayanan kebidanan meliputi ilmu kedokteran, ilmu keperwatan, ilmu social, ilmu perilaku, ilmu budaya, ilmu kesehatan masyarakat, dan ilmu manajemen untuk dapat memberikan pelayanan kepada ibu dalam masa prakonsepsi, masa hamil, ibu bersalin, post partum dan bayi baru lahir. Kompetensi seorang pendidik berupa kemampuan terintegrasi dalam melakukan bimbingan dalam kelas, laboratorium rumah sakit dan pelayanan lainnya.
Untuk mencapai kompetensi ditetapkan satu program pembelajaran klinik yang dilengkapi dengan praktik Clinical Instruktur (CI) di RS (Rumah Sakit). Mahasiswa diwajibkan melakukan bimbingan praktek kepada mahasiswa D III Kebidanan.
Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pemecahan masalah (Problem Solving) yaitu mahasiswa mampu menganalisis potensi sekaligus kesulitan praktik mahasiswa bimbingan, kemudian menetapkan tujuan dan pemecahan masalah dalam bentuk bimbingan terintegrasi.

B.  Tujuan
1.    Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan bimbingan klinik diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan asuhan Kebidanan pada klien yang mengalami  masalah dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
2.    Tujuan Khusus
Setelah mengikuti praktek pembelajaran klinik diharapkan mahasiswa mampu :
                               a.       Menganalisis potensi dan kesulitan mahasiswa bimbingan dalam melakukan kajian, identifikasi masalah kebutuhan dasar manusia, penetapan intervensi pendokumentasiannya serta prosedur ketrampilan klinik.

                              b.       Menyusun persiapan (SAP) bimbingan klinik sebelum bimbingan kepada mahasiswa bimbingan.
                               c.       Menetapkan strategi dalam bimbingan pada pelaksanaan prosedur ketrampilan di klinik beserta pendokumentasianya

C.  Tempat dan Waktu
Kegiatan praktek bimbingan klinik (Clinical Instruktur) ini dilaksanakan pada tanggal 28   Januari 2013 sampai dengan 21 Februari 2013 di BPS Hj. Yetti Sudiati Cilimus - Kuningan.




















BAB II
RENCANA BIMBINGAN KLINIK

A.          Asuhan Antenatal Care (ANC)

                   I.     Identifikasi Mata Kuliah
Mata kuliah                            : Praktek Clinical Instructur (CI)
Kode mata kuliah                  : Bd. 301
Pokok bahasan                       : Asuhan Kebidanan Ibu Hamil
Sub pokok bahasan                : Pemeriksaan kehamilan pada kunjungan ulang
Beban studi                            : 3 SKS (1 : teori, 2 : praktek)
Penempatan                           : Semester 3
Waktu pertemuan                   : 3 x 60 menit
Pertemuan ke                         : 4
Hari / tanggal                         : Rabu, 13 Februari 2013
BPS                                        : Bidan Hj.Yetti Sudiati., Am.Keb  
Koordinator                           : Hj. Endang Setyaningsih, SKM., SST, M.Kes
               Pembimbing                          : Bidan Hj.Yetti Sudiati., Am.Keb

                II.     Tujuan Pembelajaran
1.        Tujuan pembelajaran Umum
Setelah menyelesaikan bimbingan klinik ini diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan pemeriksaan kehamilan pada kunjungan ulang sesuai dengan standar yang berlaku.
2.        Tujuan Pembelajaran khusus
Setelah mengikuti bimbingan ini diharapkan mahasiswa mampu:
                                          a.     Menjelaskan persiapan peralatan pemeriksaan pada kunjungan ulang
                                          b.     Melakuakan komunikasi terapeutik selama tindakan pemeriksaan kehamilan kunjungan ulang
                                          c.     Melakukan persiapan alat untuk pemeriksaan kehamilan kunjungan ulang secara tepat
                                         d.     Mendokumentasikan prosedur pemeriksaan kehamilan pada kunjungan ulang secara tepat
                                          e.     Mendokumentasikan prosedur asuhan ibu hamil dengan metode SOAP

             III.          Deskripsi Kasus
Mahasiswa “N“ sudah 3 minggu melakukan praktek Klinik Kebidanan di BPS Hj.Yetti Sudiati., Am.Keb. Mahasiswa “N memberikan asuhan pada pasien dan mengolah data pasien bernama Ny.A dengan diagnosa medis G1P0A0, mahasiswa “N melakukan pengkajian dengan benar. Berdasarkan hasil pengkajian diperoleh identifikasi masalah gangguan rasa nyaman intoleransi aktifitas serta pemilihan alternative masalah yang mendukung yaitu salah satunya pemeriksaan kunjungan ulang.
Berdasarkan kontrak belajar mahasiswa “N“ ingin mencapai kompentensi (belajar) tentang  tindakan untuk pemeriksaan kunjungan ulang pada pasien Ny.A pembimbing meminta mahasiswa  menyiapkan diri untuk bimbingan hari berikutnya berupa pembelajaran praktik pemeriksaan kehamilan pada kunjungan ulang.



ASUHAN KEBIDANAN NY. A USIA 24 TAHUN
G1P0A0 HAMIL 37 MINGGU DENGAN KEHAMILAN NORMAL
DI BPS Hj. YETTI SUDIATI KUNINGAN


Tanggal                                  : Rabu, 13 Februari 2013
Pukul                                      : 11.00 WIB
Nama Mahasiswa                   : Noni
Pembimbing Mahasiswa        : Nurul Dini, Am.Keb
Penguji                                   : Hj. Yetti Sudiati., Am.Keb

S = SUBYEKIF
1.      Identitas klien dan suami
Nama                  : Ny. A                   Nama                 : Tn. M
Umur                  : 24 tahun               Umur                 : 27 tahun
Agama                : Islam                    Agama               : Islam       
Pendidikan         : SMA                    Pendidikan        : SMA       
Pekerjaan            : IRT                      Pekerjaan           : Dagang
Suku/ bangsa      : Jawa/Indonesia   Suku / bangsa    : Jawa/Indonesia
Alamat               : Cilimus                Alamat              : Cilimus
                            

2.      Keluhan Utama: Ibu mengatakan pinggang terasa pegal-pegal.
3.    Riwayat penyakit yang pernah diderita / sedang diderita
Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit berat seperti jantung, hipertensi, ginjal, Diabetes, Asma, TBC, Malaria, HIV / AIDS.
Riwayat kesehatan dan penyakit keluarga
Ibu juga mengatakan dalam keluarganya tidak ada penyakit menular atau penyakit keturunan.
4.    Riwayat Obstetri / Menstruasi
Menarche   : ± 13 tahun                          Bau                   : Khas
Siklus         : 28 Hari                               Warna               : Merah
Lama          : 7 hari                                  Konsitensi        : Cair
Banyaknya : 2x ganti pembalut              Flour Albus      :  -
5.      Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Ibu mengatakan ini adalah kehamilan pertamanya dan belum pernah bersalin sebelumnya.
6.      Riwayat sosial Ekonomi
a.       Riwayat Perkawinan
Nikah 1x, umur 20 tahun dengan suami umur 25 tahun, lama pernikahan 1 tahun dan status syah.
b.      Respon ibu dan keluarga tehadap kehamilannya
Ibu mengatakan suami dan keluarga sangat senang dengan kehamilan ini.
c.       Riwayat keluarga berencana
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun.
d.      Dukungan keluarga
Keluarga sangat mendukung kehamilan ini.
7.      Pola Kehidupan sehari – hari
a.       Pola Nutrisi
Ibu mengatakan makan 3x/hari, 1 porsi nasi, dengan sayur, ikan, dan buah buahan.
b.      Pola Eliminasi
Ibu mengatakan BAK ±6x, BAB ± 2x dan tidak ada gangguan.
c.       Pola Istirahat
Ibu mengatakan istirahat siang  ± 2 jam, istirahat malam ±6-8 jam.
d.      Pola Aktivitas
Ibu mengatakan aktivitasnya sehari hari sebagai ibu rumah tangga.
e.       Pola Aktivitas Seksual
Ibu mengatakan melakukan hubugan seksual 2-3x/minggu.
f.       Personal Hygiene
Ibu mengatakan mandi 2x/hari, gosok gigi 3x/hari, kramas 3x/minggu, ganti pembalut 2x/hari.
g.      Kebiasaan sehari hari
Ibu mengatakan tidak pernah merokok, tidak minum minuman beralkohol, tidak mengkonsumsi obat obatan terlarang , dan tidak minum jamu.



O = OBJEKTIF
1.    Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum     : Baik
Kesadaran              : Composmentis
Tinggi Badan         : 155 cm
Berat Badan           : 65 kg
Tanda-tanda vital   : TD                  : 120/70 mmHg
                                      Suhu              : 36,5 C
                                       Nadi               : 80 x/mnt
                                       RR                 : 20 x/mnt
2.    Pemeriksaan Fisik
Kepala          : Bentuk mesochepal, rambut bersih tidak berketombe
Muka            : Tidak oedem dan tidak pucat
Mata             : Simetris, conjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Hidung         : Bersih, tidak ada polip
Telinga          : Bersih tidak ada penumpukan serumen
Mulut            : Tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi
Leher            : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Ketiak           : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Dada             : Simetris, pergerakan dada saat bernafas normal
Payudara      : Bentuk simetris, puting susu menonjol, kolostrum belum keluar ,    
                        tidak  ada nyeri tekan.
Abdomen     :
1)             Inspeksi    : Tidak ada luka bekas operasi, pembesaran perut sesuai dengan
                    usia kehamilan tampak linea nigra.
2)             Palpasi
TFU                : 30 cm.      TBJ : (30 – 11) x 155 = 2945 gram
Leopold 1       : di bagian fundus teraba lunak, kurang melenting (bokong)
                               Leopold II                  : di bagian kiri teraba bagian besar memanjang keras 
                                                        seperti papan (punggung), dan di bagian kanan teraba
                                                        bagian terkecil janin (ekstremitas).
                              Leopold III    : Bagian terbawah janin teraba keras melenting (kepala),                 sudah masuk PAP.
                              Leopold IV    : konvergen
3)             Auskultasi   :
DJJ               : 139 x/menit, reguler.
Genetalia      : tidak ada fluor albus, tidak ada oedem, tidak ada varises
Ekstremitas   : Atas : Simetris, tidak ada oedem
                                        Bawah: Simetris, tidak ada oedem tidak ada varices
3.    Pemeriksaan Laboratorium
Protein urin : (-)
Glukosa      : (-)

A = ASSASMENT
Ny. A G1P0A0 umur 24 tahun, hamil 37 minggu janin tunggal hidup intra uterin, letak memanjang, puka, preskep, konvergen dengan kehamilan normal.

P = PLANNING
1.         Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan
TD    : 120/70 mmHg                               protein urin : (-)
       Suhu  : 36,5 C                                          glukosa       : (-)
       Nadi  : 80 x/mnt
       RR     : 20 x/mnt
2.         Memberitahu ibu untuk makan makanan yang seimbang seperti nasi, sayuran, ikan, telur, daging, tempe, tahu, buah-buahan dan susu
3.         Memberitahu ibu cara minum obat sangobion yaitu 2x/hari, diminum dengan air putih atau air jeruk untuk mempercepat proses penyerapan, bila mual dapat diminum malam menjelang tidur
4.         Memberitahu ibu untuk istirahat yang cukup yaitu siang ± 1-2 jam dan malam ±6-8 jam
5.         Memberitahu ibu tentang tanda-tanda persalinan yaitu mulas-mulas yang teratur timbul semakin sering dan lama, keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir, keluar cairan ketuban dari jalan lahir.
6.         Memberitahu ibu tentang persiapan kelahiran diantaranya pakaian bayi, pakaian ibu, dana, kendaraan, pendamping saat bersalin, persiapan fisik dan mental si ibu.
7.         Mengajari ibu beberapa gerakan senam hamil untuk mengurangi rasa pegal-pegal di pinggang.
8.         Memberitahu ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu kemudian dan atau jika ada keluhan atau tanda-tanda persalinan.

            I = IMPLEMENTASI
1)      Memeriksa keadaan umum dan TTV, terdiri dari TD, nadi, suhu dan pernafasan dan memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu
2)        Memberitahu ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang, terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur dan buah setiap hari dan di lengkapi dengan susu, serta tidak ada pantang makanan kecuali jika ibu mempunyai riwayat alergi makanan tertentu.
3)        Memberitahu ibu tentang kebersuhan diri terutama daerah genitalia dengan membersihkan menggunakan air bersih dan dapat pula di bersihkan dengan menggunakan sabun, setelah itu dilap kering.
4)        Menginformasikan kepada ibu tanda-tanda persalinan dan persiapan yang diperlukan untuk persalinan.
5)        Mengajarkan ibu gerakan-gerakan senam hamil. Ibu bisa mengulangi gerakannya dengan benar.

EVALUASI
1.    Ibu dan keluarga mengetahui pemeriksaannya yaitu :
Tanda-tanda vital :
                      TD       : 120/70 mmHg
                      Suhu  : 36,5 C
                      Nadi    :  80 x/mnt
                      RR      :   20 x/mnt
Pemeriksaan Lab :
Protein urin (-)
Glukosa (-)
Pemeriksaan Fisik :
        Abdomen
        Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi
        Palpasi    : TFU 30 cm, TBJ 2945 gram, presentasi kepala, kepala sudah
                          masuk panggul.
        Genetalia : tidak ada fluor albus, tidak ada oedem, tidak ada varises
2.    Ibu mengerti dan akan menjaga kebersihan diri terutama alat genetalia
3.    Ibu mengetahui dan akan melaksanakan
4.    Ibu mengerti dan akan memeriksakannya jika ada keluhan
     



IV.             Rincian Kegiatan
No
Kompetensi

Jenis kegiatan
waktu
Metode
Hasil yang diharapkan
1
Mahasiswa mampu melaksanakan pemeriksaan kehamilan pada kunjungan ulang
1.   Review peralatan yang diperlukan untuk pemeriksaaan kehamilan pada kunjungan ulang klien.
2.   Menyiapkan peralatan yang diperlukan untuk pemeriksaan kehamilan pada kunjungan ulang klien.






3.   Memeriksa kelengkapan peralatan


4.   Menanyakan riwayat kehamilan sekarang











5.   Pendekaatn umum untuk pemeriksaan





6.   Tes laboratorium dan tanda-tanda bahaya



7.   Pemeriksaan fisik










8.   Pengajaran dan persiapan kelahiran dan kegawatdaruratan
5 menit



5 menit






5 menit


15 menit







15  menit



10  menit


10  menit










35 menit

Pre Conferensi


Ronde post conference





Pre conference ronde

Ronde







Ronde



Ronde


Ronde










Ronde

Mahasiswa menjelaskan persiapan peralatan yang diperlukan



Mahasiswa menyiapkan peralatan yang diperlukan untuk pemeriksaan kehamilan pada kunjungan ulang dengan tepat, dengan criteria hasil :
·      Pita ukur
·      Mono aural
·      Tensimeter
·      Thermometer
·      Buku catatan dan alat tulis
·      Jam tangan

Mahasiswa menjelaskan kegunaan alat satu persatu dengan benar

·      Menanyakan bagaimana perasaan klien sejak kunjungan terakhirnya
·      Menanyakan klien apakah klien mempunyai pertanyaan atau kekhawatiran yang timbul sejak kunjungan yang terakhir
·      Menanyakan tentang gerakan janin dalam 24 jam terakhir
·      Mendapatkan informasi tentang masalah atau tanda-tanda bahaya yang mungkin dialami sejak kunjungan terakhir
·      Mengamati penampilan ibu, suasana, emosi, selama pemeriksaan
·      Menjelaskan semua prosedur sambil melakukan pemeriksaan
·      Melanjutkan pertanyaan yang perlu dan klarifikasi sambil melakukan pemeriksaan
·      Meminta klien untuk BAK dan melakukan tes urine
·      Mengukur tekanan darah
·      Mengukur TFU dengan jari tangan (jika kehamilan <12 minggu) dengan metlin (jika UK >24minggu)
·      Melakukan palpasi abdomen untuk mengetahui letak, presentasi , posisi dan penurunan kepala janin (jika UK >22minggu)
·      Mengukur DJJ dengan menggunakan mono aural (jika UK >22minggu)
·      Mengajari ibu mengenai ketidaknyamanan normal yang dialaminya
·      Menanyakan  pada ibu mengenai kondisi nutrisi, tambahan zat besi dan anti tetanus
·      Sesuai dengan UK, ajarkan ibu mengenai pemberian ASI, latihan olahraga ringan
·      Diskusi mengenai rencana persiapan kelahiran/kegawatdaruratan
·      Ajari ibu mengenai tanda-tanda bahaya, pastikan ibu memahami apa yang dilakukan jika memenuhi tanda bahaya
·      Jadwal kunjungan ulang berikutnya
·      Mendokumentasikan dengan hasil kunjungan. Dilakukan dengan SOAP

IV.             Evaluasi
Prosedur     : pada saat pre conference, ronde dan post conference
Jenis test     : perfomence test
Bentuk        : observasi
Alat test      : lembar evaluasi

V.                Pembahasan
        Telah dilaksanakan pemeriksaan ANC pada pasien Ny.A. Selama pelaksanaan pemeriksaan ANC, mahasiswa “N“ sudah melakukannya dengan baik dan sesuai langkah-langkah dalam cheklist pemeriksaan ANC. Tetapi ada beberapa langkah yang masih kurang atau perlu perbaikan, yaitu pada poin G.
Setelah diberi penjelasan, mahasiswa N  mengerti dan selanjutnya akan memperbaiki langkah-langkah pemeriksaan ANC dengan benar.                                                         

RENCANA BIMBINGAN KLINIK 
B.          Asuhan Pada Ibu Nifas (PNC)

I.         Identifikasi Mata Kuliah
Mata kuliah                          : Praktek Clinical Instruktur  (CI)
Kode mata kuliah                : Bd. 303
Pokok bahasan                     : Asuhan Kebidanan III (Nifas)
Sub pokok bahasan              : Pemeriksaan 6 jam postpartum
Beban studi                         : 2 SKS (1 : teori, 1: praktek)
Penempatan                         : Semester IV
Waktu pertemuan                : 3 x 60 menit
Pertemuan ke                       : 4
Hari / tanggal                       : Selasa, 12 Februari 2013
BPS                                     : Bidan Hj.Yetti Sudiati., Am.Keb
                 Koordinator                        : Hj. Endang Setyaningsih, SKM., SST, M.Kes
Pembimbing                         : Bidan Hj.Yetti Sudiati., Am.Keb

II.      Tujuan Pembelajaran
1.         Tujuan pembelajaran Umum
       Setelah mengikuti pimbingan ini diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan pelaksanaan ibu nifas 6 jam.
2.         Tujuan Pembelajaran khusus
Setelah mengikuti pimbingan ini diharapkan mahasiswa mampu memberikan asuhan pada ibu postpartum yaitu:
a.    Menjelaskan persiapan peralatan pemeriksaan ibu nifas 6 jam.
b.   Melakukan komunikasi terapeutik dengan keluarga selama tindakan pemeriksaan ibu nifas 6 jam.
c.    Melakukan persiapan alat untuk melakukan tindakan pemeriksaan ibu nifas 6 jam.
d.   Melakukan asuhan pemeriksaan ibu nifas 6 jam langkah demi langkah sesuai standar yang berlaku.
e.    Mendokumentasikan prosedur pemeriksaan fisik pada ibu postpartum dengan metode SOAP.

III.   Deskripsi Kasus
Mahasiswa Rsudah 3 minggu melakukan Praktek Klinik Kebidanan di BPS Hj. Yetti Sudiati., Am.Keb. Mahasiswa “R memberikan asuhan pada pasien dan mengolah data pasien bernama Ny.M dengan diagnosa post partum normal 2-6 jam. Pasien Ny.M Umur 26 tahun, tampak sehat dan senang dengan kelahiran putri keduanya. MahasiswaR“ melakukan pengkajian dengan benar.
Berdasarkan hasil pengkajian diperoleh identifikasi masalah gangguan rasa nyaman serta pemilihan alternatif masalah yang mendukung yaitu salah satunya pemeriksaaan ibu nifas  6 jam.
Berdasarkan kontrak belajar mahasiswa ingin mencapai kompentensi (belajar) tentang  tindakan untuk pemeriksaan ibu nifas 6 jam pada pasien Ny.M. Pembimbing meminta mahasiswa  menyiapkan diri untuk bimbingan berupa pembelajaran praktik pemeriksaan ibu nifas 6 jam.

















ASUHAN KEBIDANAN NY. E USIA 26 TAHUN
P2A0  POST PARTUM 6 JAM FISIOLOGIS
DI BPS Hj. YETTI SUDIATI KUNINGAN


Tanggal                                  : Selasa, 12 Februari 2013
Pukul                                      : 11.30 WIB
Nama Mahasiswa                   : Rizki
Pembimbing Mahasiswa        : Nurul Dini., Am.Keb
Penguji                                   : Hj. Yetti Sudiati., Am.Keb

S = SUBYEKIF
1.         Identitas klien dan suami
Nama                  :  Ny. M                 Nama                 : Tn. S
Umur                  : 26 tahun               Umur                 : 32 tahun
Agama                : Islam                    Agama               : Islam       
Pendidikan         : SD                       Pendidikan        : SD          
Pekerjaan            : IRT                      Pekerjaan           : Dagang
Suku/ bangsa      : Jawa/Indonesia   Suku / bangsa    : Jawa/Indonesia
Alamat               : Cilimus                Alamat              : Cilimus
2.    Keluhan Utama: Ibu mengatakan tidak ada keluhan apapun
3.    Riwayat penyakit yang pernah diderita / sedang diderita
Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit berat seperti jantung, hipertensi, ginjal, Diabetes, Asma, TBC, Malaria, HIV / AIDS.
Riwayat kesehatan dan penyakit keluarga
Ibu juga mengatakan dalam keluarganya tidah ada penyakit menular atau penyakit keturunan.
4.    Riwayat Obstetri / Menstruasi
Menarche   : ± 13 tahun                          Bau                   : Khas
Siklus         : 28 Hari                               Warna               : Merah
Lama          : 7 hari                                  Konsitensi        : Cair
Banyaknya : 2x ganti pembalut              Flour Albus      :  -


5.         Riwayat Kehamilan . persalinan, dan nifas yang lalu
Ibu mengatakan ini persalinan kedua, anak pertama berusia 8 tahun, melahirkan setelah usia kehamilan 9 bulan, secara sectio caesar (SC) di dokter, dengan berat badan 3800 gram, jenis kelamin perempuan,  panjang badan 48 cm, LK 30 cm, LD: 29 cm.
6.         Riwayat sosial Ekonomi
a.    Riwayat Perkawinan
Nikah 1x, umur 17 tahun dengan suami umur 23 tahun, lama pernikahan 9 tahun, dan status syah.
b.    Respon ibu dan keluarga tehadap kelahirannya
Ibu mengatakan suami dan keluarga sangat senang dengan kelahiran ini.
c.    Riwayat keluarga berencana
Ibu mengatakan menggunakan alat kontrasepsi suntik 3 bulan selama ±7 tahun.
d.   Dukungan keluarga
Keluarga sangat mendukung kelahiran ini.
7.         Pola Kehidupan sehari – hari
a.    Pola Nutrisi
Ibu mengatakan sudah makan 1 porsi nasi, sayur, ikan, dan buah buahan.
b.    Pola Eliminasi
Ibu mengatakan BAK 1x, belum BAB dan tidak ada gangguan.
c.    Pola Istirahat
Ibu mengatakan sudah istirahat  ± 2 jam.
d.   Pola Aktivitas
Ibu mengatakan aktivitasnya sehari hari sebagai ibu rumah tangga.
e.    Pola Aktivitas Seksual
Ibu mengatakan melakukan hubugan seksual 2-3x/minggu.
f.     Personal Hygiene
Ibu mengatakan mandi 2x/hari, gosok gigi 3x/hari, kramas 3x/minggu, ganti pembalut 2x/hari.
g.    Kebiasaan sehari hari
Ibu mengatakan tidak pernah merokok, tidak minum minuman beralkohol, tidak mengkonsumsi obat obatan terlarang , dan tidak minum jamu.

O = OBJEKTIF
1.    Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum     : Baik
Kesadaran              : Composmentis
Tinggi Badan         : 145 cm
Berat Badan           : 47 kg
Tanda-tanda vital   : TD                  : 120/80 mmHg
                                      Suhu              : 36,5 C
                                       Nadi               : 80 x/mnt
                                       RR                 : 20 x/mnt
2.    Pemeriksaan Fisik
Kepala          : Bentuk mesochepal, rambut bersih tidak berketombe
Muka            : Tidak oedem dan tidak pucat
Mata             : Simetris, conjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Hidung         : Bersih, tidak ada polip
Telinga          : Bersih tidak ada penumpukan serumen
Mulut            : Tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi
Leher            : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Ketiak           : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Dada             : Simetris, pergerakan dada saat bernafas normal
Abdomen     : Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi
                                        Palpasi  : TFU 2 jari bawah pusat, tidak ada nyeri tekan
Genetalia      : Tidak ada laserasi terdapat lokhea rubra
Ekstremitas   : Atas : Simetris, tidak ada oedem
                                        Bawah : Simetris, tidak ada oedema tidak ada varices

A = ASSASMENT
Ny. M P2A0  umur 26 tahun, Post partum 6 jam fisiologis

P = PLANNING
1.         Mengobservasi KU dan TTV ibu kemudian memberitahu hasil  pemeriksaan pada ibu
2.         Mengingat ibu untuk tetap memberikan ASI ekslusif.
3.         Memberitahu ibu mengkonsumsi nutrisi yang bergizi.
4.         Memberitahu ibu untuk istirahat yang cukup
5.         Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene terutama pada daerah genetalia.
6.         Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya pada nifas.
7.         Mengajurkan ibu agar tidak lupa untuk KB jika sudah 40 hari Post partum.
8.         Mengajarkan ibu cara perawatan payudara.

            I = IMPLEMENTASI
1.         Memeriksa keadaan umum dan TTV, terdiri dari TD, nadi, suhu dan pernafasan setiap 8 jam atau jika ada indikasi dan memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu
2.         Mengingatkan ibu untuk memberikan ASI secara ekslusif, yaitu pemberian ASI kepada bayinya selama 6 bulan tanpa memberi makanan tambahan apapun.
3.         Memberitahu ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang, terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur dan buah setiap hari dan di lengkapi dengan susu, serta tidak ada pantang makanan kecuali jika ibu mempunyai riwayat alergi makanan tertentu.
4.         Memberitahu ibu tentang kebersuhan diri terutama daerah genitalia dengan membersihkan menggunakan air bersih dan dapat pula di bersihkan dengan menggunakan sabun, setelah itu dilap kering dan baru diberikan salep bioplacenton pada luka bekas hecting.
5.         Informasikan pada ibu tentang tanda bahaya pada nifas, yaitu demam lebih dari 38 oC, pembengkakan payudara, perdarahan banyak, lochea bernanah dan berbau.
6.         Mengajurkan ibu untuk dapat ber KB pada 40 hari setelah lahir, seperti KB menggunakan IUD (spiral), Pil khusus ibu melahirkan atau kontrasepsi lain sesuai keinginan ibu dan suami.
7.         Mengajarkan ibu cara perawatan payudara, untuk menjaga kebersihan payudara dan merangsang produksi ASI.






EVALUASI
1.      Ibu dan keluarga mengetahui pemeriksaannya yaitu :
      Tanda-tanda vital :
                      TD       : 120/80 mmHg
                      Suhu  : 36,5 C
                      Nadi    :  80 x/mnt
                      RR      :   20 x/mnt
      Pemeriksaan Fisik :
      Abdomen
      Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi
      Palpasi    : TFU2 jari bawah pusat, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
      Genetalia : tidak ada laserasi , terdapat lochea rubra
2.      Ibu mengerti tentang cara perawatan payudara
3.      Ibu mengerti dan akan menjaga kebersihan diri terutama alat genetalia
4.      Ibu mengetahui dan akan melaksanakan
5.      Ibu mengerti dan akan memeriksakannya jika ada keluhan
     







IV.             Rincian Kegiatan
No
Kompetensi

Jenis kegiatan
waktu
Metode
Hasil yang diharapkan
1
Mahasiswa mampu melaksanakan pemeriksaan ibu nifas 6 jam.
1)    Review peralatan yang diperlukan untuk pemeriksaaan ibu nifas 6jam post partum.
2)    Menyiapkan peralatan yang diperlukan untuk pemeriksaan ibu nifas 6jam.
3)    Memeriksa kelengkapan peralatan
5 menit






5 menit





5 menit
Pre Conferensi





Ronde post conference



Pre conference ronde
Mahasiswa menjelaskan persiapan peralatan yang diperlukan dengan menjelaskan satu persatu kegunaan alat dengan benar.
Mahasiswa menyiapkan peralatan untuk melakukan tindakan pemeriksaan ibu nifas 6 jam post partum, dengan criteria hasil :
·      air mengalir untuk mencuci tangan
·      sabun
·      handuk kering dan bersih
·      tensi meter
·      termometer
·      stetoskop
·      arloji (jam tangan)
·      handscoon steril pada tempatnya
·      larutan chlorine 0,5 %
mahasiswa menjelaskan satu persatu kegunaan alat dengan benar
2
Mahasiswa mampu melakukan komunikasi terapeutik
Komunikasi dengan klien
5 menit
Bed Side teaching / ronde
Klien mengerti atas penjelasan mahasiswa. Mahasiswa menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan dengan benar sehingga klien bersedia untuk mendapatkan tindakan.
3
Mahasiswa mampu melaksanakan pemeriksaan ibu nifas 6 jam.
Melaksanakan pemeriksaan ibu nifas 6jam.
50 menit
Bed Side teaching / ronde
Mahasiswa melaksanakan pemeriksaan ibu nifas 6jam, dengan criteria hasil (sesuai checklist).
4
Mahasiswa mampu melakukan pendokumentasian hasil pemeriksaan ibu nifas 6 jam.
Melakukan pendokumentasian hasil pemeriksaan ibu nifas 6 jam.
30 menit
Ronde conference
Mahasiswa melakukan pendokumentasian hasil pemeriksaan ibu nifas 6 jam dengan metode SOAP





V.                Evaluasi
Prosedur     : pada saat pre conference, ronde dan post conference
Jenis test     : performence test
Bentuk        : observasi
Alat test      : lembar evaluasi

VI.             Pembahasan
        Telah dilaksanakan pemeriksaan 6 jam postpartum pada pasien Ny.M. Selama pelaksanaan pemeriksaan nifas, mahasiswa R sudah melakukannya dengan baik dan sesuai langkah-langkah dalam cheklist pemeriksaan nifas. Tetapi ada beberapa langkah yang masih kurang atau perlu perbaikan, yaitu pada poin 4.
Setelah diberi penjelasan, mahasiswa R mengerti dan selanjutnya akan memperbaiki langkah-langkah pemeriksaan nifas dengan benar.                                                         









RENCANA BIMBINGAN KLINIK

C.           Asuhan Bayi Baru Lahir

I.         Identifikasi Mata Kuliah
Mata kuliah                          : Praktek Clinical Instruktur  (CI)
Kode mata kuliah                : Bd. 306
Pokok bahasan                     : Asuhan Bayi Baru Lahir
Sub pokok bahasan              : Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
Beban studi                         : 3 SKS (1 : teori, 2 : praktek)
Penempatan                         : Semester IV
Waktu pertemuan                : 3 x 60 menit
Pertemuan ke                       : 4
Hari / tanggal                       : Kamis, 14 Februari 2013
BPS                                     :  Bidan Hj.Yetti Sudiati., Am.Keb
Koordinator                         :  Hj. Endang Setyaningsih, SKM., SST, M.Kes
Pembimbing                         : Bidan Hj.Yetti Sudiati., Am.Keb

II.      Tujuan Pembelajaran
1.         Tujuan pembelajaran Umum
       Setelah mengikuti pimbingan ini diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan pemeriksaan fisik bayi baru lahir.
2.         Tujuan Pembelajaran khusus
Setelah mengikuti pimbingan ini diharapkan mahasiswa mampu memberikan asuhan pada bayi baru lahiryaitu:
a.    Menjelaskan persiapan peralatan pemeriksaan fisik bayi baru lahir.
b.   Melakukan komunikasi terapeutik dengan keluarga selama tindakan pemeriksaan fisik bayi baru lahir.
c.    Melakukan persiapan alat untuk melakukan tindakan pemeriksaan bayi baru lahir
d.   Melakukan asuhan pemeriksaan fisik bayi baru lahir langkah demi langkah sesuai standar yang berlaku.
e.    Mendokumentasikan prosedur pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir dengan metode SOAP.

III.   Deskripsi Kasus
Mahasiswa “C“ sudah 3 minggu melakukan Praktek Klinik Kebidanan di BPS Hj. Yetti Sudiati., Am.Keb. Mahasiswa “C“ memberikan asuhan segera kepada bayi baru lahir bernama Ny.R dengan diagnosa asuhan segera bayi baru lahir fisiologis. Mahasiswa “C“ melakukan pengkajian pengumpulan data dan pemeriksaan secara sistematis tetap dalam bimbingan dan observasi dengan baik..
Berdasarkan kontrak belajar mahasiswa C“ ingin mencapai kompetensi (belajar) tentang  tindakan asuhan segera bayi baru lahir Ny.R. Pembimbing meminta mahasiswa menyiapkan diri untuk bimbingan berupa pembelajaran praktik pemeriksaan fisik bayi baru lahir.




















ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL
DI BPS Hj. YETTI SUDIATI KUNINGAN


Tanggal                                  : Kamis, 14 Februari 2013
Pukul                                      : 13.00 WIB
Nama Mahasiswa                   : Casniti
Pembimbing Mahasiswa        : Nurul Dini, Am.Keb
Penguji                                   : Hj. Hj. Yetti Sudiati., Am.Keb

S = Subjektif
1.   Identitas
Nama bayi             :  Bayi Ny. R
Umur bayi             :  0 jam
Tanggal Lahir        :  14 Februari 2013
Jam lahir                :  13.00 WIB
Berat badan           :  2800 gr
Panjang badan       :  47 cm
Jenis kelamin         :  Perempuan
Nama ibu               :  Ny. S / Tn. S
Umur                     :  26/ 32 tahun
Suku bangsa          :  Jawa
Agama                   :  Islam
Pendidikan            :  SD / SD
Pekerjaan               :  IRT / Dagang
Alamat                  :  Cilimus - Kuningan
2.    Keluhan Utama
Ibu mengatakan sangat senang atas kelahiran bayinya.
3.    Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu dan sekarang
No
Keha-milan Ke
Usia Kehamilan
Persalinan
Nifas
BBL
Tempat
Penolong
Jenis
Penyulit
JK
PB
BB
Hidup/ Meninggal
1
1
40 mgg
RS
Dokter
SC
-
PR
48 cm
3800
Hidup
2
2
Sekarang
-
-
-
-
PR
47 cm
2800
Hidup

4.    Riwayat penyakit terdahulu
Ibu, suami dan keluarga tidak pernah mempunyai penyakit kronis seperti jantung, darah tinggi, kencing manis, asma, dll.
5.    Riwayat kebiasaan sewaktu hamil
Ibu makan 3 kali sehari dengan sayur-sayuran, tidak pernah ada masalah dalam pola makan. Ibu BAB 1 kali sehari dan BAK 4-5 kali sehari tidak ada masalah dalam eliminasi, mandi 2-3 kali sehari dan ganti pakaian 2 kali sehari atau bila kotor. Ibu tidak merokok, minuman-minuman keras atau mengkonsumsi obat terlarang.

O = Objektif
1.   Pemeriksaan Fisik                                                                           
a.   Keadaan Umum          :  Baik.
b.   Suhu                            :  36,7 °C.
c.   Denyut jantung           :  140 x/menit
d.   Pernapasan                  :  40 x / menit.
2.   Pemeriksaan fisik secara sistematis
a.   Kepala                         :  Tidak ada cepal hematoma dan kaput succadeneum. Sutura tidak ada molasse. Ubun-ubun tidak ada kelainan, berdenyut. Lingkar kepala 34 cm.
c.   Muka                           :  Simetris, tidak ada pembengkakkan.
d.   Mata                            :  Tidak ada tanda-tanda infeksi (pus), sclera putih.
e.   Telinga                        :  Simetris, tidak ada penumpukan serumen.
f.    Hidung                        :  Lubang simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada pengeluaran cairan.
g.   Mulut                          : Tidak ada labioschizis dan palatochizis. Refleks rooting dan sucking positif.
h.   Leher                           :  Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan vena jugularis. Refleks tonic neck positif.
i.    Dada                           :  Bentuk normal, putting simetris, jantung reguler, tidak ada ronchi atau whizing, tidak ada retraksi dinding dada. Lingkar dada 35 cm.
j.    Abdomen                    :  Penonjolan sekitar tali-pusat ketika menangis tidak ada, perdarahan pada tali pusat tidak ada. Tali pusat terikat, tidak merah, tidak ada penonjolan saat menangis.
k.   Genitalia                      :  Testis berada pada scrotum, penis dan uretra berlubang.
l.    Punggung                    :  Tidak ada cekungan atau benjolan.
m.  Ektremitas  -atas         :  Jari tangan lengkap. Refleks moro dan
                                             graphs positif.
                         -bawah     :  Jari kaki lengkap, refleks walking positif, tidak ada kelainan.
n.   Kulit                            : Kemerahan
o.   Anus                            : Tidak ada kelainan, berlubang.
3.   Eliminasi
a.   Miksi                           :  Belum keluar
b.   Mekonium                   :  Belum keluar

A = Assesment
Bayi baru lahir Ny. R Fisiologis.

P = Planning
1.   Memotong tali pusat → tali pusat sudah dipotong.
2.   Membungkus bayi dengan kain bersih dan hangat → bayi sudah dibungkus dengan kain bersih dan hangat.
3.   Mendekapkan pada ibunya → bayi didekap oleh ibu.
4.   Mengikat tali pusat → tali pusat sudah diikat dan tidak ada perdarahan.
5.   Membungkus bayi dan melaksanakan di IMD → IMD dilakukan.
6.   Memberikan salep mata kanan dan kiri dan injeksi vitamin K 1 mg IM pada paha kiri naterolateral→ diberikan salep mata tetrasiklin 1 % dan injeksi vit. K 1 mg pada 1 jam pertama.




IV.             Rincian Kegiatan
No
Kompetensi

Jenis kegiatan
waktu
Metode
Hasil yang diharapkan
1
Mahasiswa mampu melaksanakan pemeriksaan segera bayi baru lahir
1)    Review peralatan yang diperlukan untuk pemeriksaaan fisik bayi baru lahir.
2)   Menyiapkan peralatan yang diperlukan untuk pemeriksaaan fisik bayi baru lahir.
3)   Memeriksa kelengkapan peralatan
5 menit






5 menit





5 menit
Pre Conferensi





Ronde post conference



Pre conference ronde
Mahasiswa menjelaskan persiapan peralatan yang diperlukan dengan menjelaskan satu persatu kegunaan alat dengan benar.
Mahasiswa menyiapkan peralatan untuk melakukan tindakan pemeriksaan fisik bayi baru lahir, dengan criteria hasil :
·      air mengalir untuk mencuci tangan
·      sabun
·      handuk kering dan bersih
·      lampu sorot
·      stetoskop dan jam tangan
·      metelin
·      penlight/senter
·      handscoon
·      larutan chlorine 0,5 %
·      kain bersih dan kering
·      pakaian bayi
·      celemek
·      tempat sampah medis dan non medis
·      alat tulis
mahasiswa menjelaskan satu persatu kegunaan alat dengan benar
2
Mahasiswa mampu melakukan komunikasi terapeutik
Komunikasi dengan klien
5 menit
Bed Side teaching / ronde
Klien mengerti atas penjelasan mahasiswa. Mahasiswa menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan dengan benar sehingga klien bersedia untuk mendapatkan tindakan.
3
Mahasiswa mampu melaksanakan pemeriksaan bayi baru lahir
Melaksanakan pemeriksaan fisik bayi baru lahir
50 menit
Bed Side teaching / ronde
Mahasiswa melaksanakan pemeriksaan fisik bayi baru lahir, dengan criteria hasil (sesuai checklist).
4
Mahasiswa mampu melakukan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik bayi baru lahir
Melakukan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik bayi baru lahir.
30 menit
Ronde conference
Mahasiswa melakukan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik bayi baru lahir dengan metode SOAP



V.                Evaluasi
Prosedur     : pada saat pre conference, ronde dan post conference
Jenis test     : performence test
Bentuk        : observasi
Alat test      : lembar evaluasi

VI.             Pembahasan
        Telah dilaksanakan pemeriksaan bayi baru lahir pada bayi Ny.R. Selama pelaksanaan pemeriksaan BBL, mahasiswa “C“ sudah melakukannya dengan baik dan sesuai langkah-langkah dalam cheklist pemeriksaan BBL. Tetapi ada beberapa langkah yang masih kurang atau perlu perbaikan, yaitu pada poin 17.
Setelah diberi penjelasan, mahasiswa “C“ mengerti dan selanjutnya akan memperbaiki langkah-langkah pemeriksaan BBL dengan benar.                                                         





RENCANA BIMBINGAN KLINIK
I.         Identifikasi Mata Kuliah
Mata kuliah                          : Praktek Clinical Instruktur (CI)
Kode mata kuliah                : Bd. 308
Pokok bahasan                     : Pelayanan KB
Sub pokok bahasan              : Pelayanan akseptor KB suntik
Beban studi                         : 3 SKS (1 : teori, 2 : praktek)
Penempatan                         : Semester 3
Waktu pertemuan                : 3 x 60 menit
Pertemuan ke                       : 5
Hari / tanggal                       : Selasa, 12 Februari 2013
BPS                                     : Bidan Hj. Yetti Sudiati., Am.Keb
Koordinator                         : Hj. Endang Setyaningsih, SKM., SST, M.Kes
Pembimbing                         : Bidan Hj. Yetti Sudiati., Am.Keb

II.      Tujuan Pembelajaran
1.         Tujuan pembelajaran Umum
       Setelah mengikuti bimbingan ini diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan pelayanan KB suntik.
2.         Tujuan Pembelajaran khusus
Setelah mengikuti bimbingan ini diharapkan mahasiswa mampu memberikan pelayanan pada akseptor KB suntik yaitu:
a.    Menjelaskan persiapan peralatan akseptor KB suntik.
b.   Melakukan komunikasi terapeutik dengan pasien selama tindakan penyuntikan.
c.    Melakukan persiapan alat untuk melakukan tindakan KB suntik
d.   Melakukan asuhan pada akseptor KB suntik langkah demi langkah sesuai standar yang berlaku.
e.    Mendokumentasikan prosedur pemeriksaan akseptor KB suntik dengan metode SOAP.



III.   Deskripsi Kasus
Mahasiswa Asudah 3 minggu melakukan Praktek Klinik Kebidanan di BPS Hj. Yetti Sudiati., Am.Keb. Mahasiswa A memberikan asuhan kepada pasien bernama Ny.C akseptor KB suntik. Mahasiswa A“ melakukan pengkajian pengumpulan data dan pemeriksaan secara sistematis tetap dalam bimbingan dan observasi dengan baik.
Berdasarkan kontrak belajar mahasiswa A“ ingin mencapai kompentensi (belajar) tentang  tindakan asuhan pelayanan KB suntik pada Ny.C. Pembimbing meminta mahasiswa menyiapkan diri untuk bimbingan berupa pembelajaran praktik pelayanan akseptor KB suntik.



ASUHAN KEBIDANAN AKSEPTOR KB SUNTIK PROGESTIN
PADA NY. L UMUR 28 TAHUN P2A0
DI BPS Hj. YETTI SUDIATI KUNINGAN


Tanggal                                  : Selasa, 12 Februari 2013
Pukul                                      : 14.30 WIB
Nama Mahasiswa                   : Ayu
Pembimbing Mahasiswa        : Nurul Dini., Am.Keb
Penguji                                   : Hj. Hj. Yetti Sudiati., Am.Keb

A.    Pengkajian
  1. Data subyektif
Tanggal 12 Februari 2013                              jam : 14.30 WIB
a.         Identitas
 Istri                                                                     Suami
Nama                    : Ny. C                                  : Tn. B
Umur                    : 28 Tahun                             : 32 Tahun
Suku/Kebangsaan : Jawa/Indonesia                  : Jawa/Indonesia
Agama                   : Islam                                  : Islam
Pendidikan            : SD                                     : SD
Pekerjaan               : IRT                                    : Swasta
Alamat                  : Kuningan                           : Kuningan                      
b.         Keluhan
Ibu mengatakan bahwa belum pernah mengikuti atau menjadi akseptor KB suntik.
c.         Riwayat Perkawinan
Status syah, kawin 1x, umur kawin 20 tahun dengan umur suami 24 dan lama perkawinan sekarang sudah 8 tahun.
d.        Riwayat Haid
Menarche umur 13 tahun, siklus ± 28 hari, teratur, lama 7-8 hari, banyaknya 2-3 x ganti pembalut perhari, flour albus sebelum dan sesudah haid, tidak gatal dan tidak berbau.
e.         Riwayat Obstetri
Tgl Lahir/Umur
Usia Kehamilan
Jenis Persalinan
Tempat Persalinan
Komplikasi
Penolong
Bayi
Nifas/laktasi
Ibu
Bayi

TB
BB
Kead.
Umur 6 Tahun
Aterm
Spontan
Bidan
-
-
Bidan
49
3100
baik
Normal/lancar
Umur 3 Tahun
Aterm
Spontan
Bidan
-
-
Bidan
49
3000
Baik
Normal/lancar

f.          Riwayat KB
Tidak ada
g.         Riwayat kesehatan
1)   Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita sakit dengan keluhan seperti :
Jantung      :     Dada berdebar-debar dan mudah lelah
Hepatitis    :     Kuning pada kulit dan atau mata serta urine seperti air teh.
                        DM            :     Banyak makan, banyak minum dan sering kencing pada malam hari
Hipertensi :     Tiap pemeriksaan punya TD > 140/90 mmHg.
                        GO            :     keputihan banyak seperti nanah dan berbau
Sipilis        :    laserasi pada vulva.         
AIDS        :    flu berkepanjangan dan diare selama 1 bulan.
2)   Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah sakit hingga harus dirawat di rumah sakit dengan keluhan seperti jantung, hepatitis, DM, hipertensi.
3)   Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak ada yang punya penyakit seperti jantung, hepatitis, DM, hipertensi.
4)   Pola kebutuhan sehari-hari
a.         Nutrisi      : Makan 3 x/hari, dan tidak ada keluhan
                                      Minum 6-8 gelas/hari, tidak ada keluhan
b.        Eliminasi   : BAB 1 x/hari, tidak ada keluhan
                                      BAK 4 x/hari, tidak ada keluhan 
c.         Istirahat    : Tidur siang 1 -2 jam/hari, tidak ada keluhan
                                      Tidur malam 6-7 jam/hari, tidak ada keluhan
d.        Seksual     : 2 – 3 x seminggu, tidak ada keluhan

5)   Data pengetahuan      
Ibu  mengatakan  belum  mengetahui  tentang  alat  kontrasepsi suntik   progestin

  1. Obyektif
a.    Pemeriksaan Umum :
KU  :     Baik
TD  :     120/80 mmHg
N     :     80x/menit       
R     :     20x menit
S     :     36,5OC
BB  :     61 kg
TB   :     158 cm
b.   Pemeriksaan Fisik
               Muka         :     Tidak odema
   Kepala       :     Simetris, mesochepal, rambut bersih, tidak rontok
   Mata          :     Simetris, Konjungtiva merah, sklera putih
   Hidung      :     Lubang simetris, tidak ada polip
   Mulut        :     Tidak ada stomatitis, bersih
   Telinga      :     Simetris, tidak ada serumen
   Leher         :     Tidak ada pembengkakan kalenjar teroid dan parotis
  Mamae       :     Puting susu menonjol, tidak ada benjolan yang abnormal
   Abdomen  :     Tidak ada massa
  Ekstremitus   :  Simetris, tidak ada kelainan, tidak ada Varises
  Genetalia    :     Tidak ada Varises, pengeluaran pervagina, normal, tidak ada pembesaran kalenjar bartolini.
   Anus          :     Tidak ada hemoroid

A= ASSASMENT
Ny. C P2A0, umur 28 tahun  akseptor  KB Suntik progestin

P= PLANNING
Tanggal 12 Februari 2013                   Jam 14. 35 WIB.
1)             Memberi tahu ibu tentang alat kontrasepsi suntik progestin
A. Macam-macam KB suntik
1.      Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depoprovera), mengandung 150 mg DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuskilar (didaerah bokong)
2.      Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi I.M. sebulan sekali (Cyclofem), dan 50 mg Noretindron Enatat dan 5 mg Estradiol Valerat yang diberikan injeksi I.M. sebulan sekali.
B.  Cara Kerja
1.      Mencegah pelepasan telur
2.      Mengentalkan lendir leher rahim
3.      Menipiskan dinding rahim 
C.     Efektivitas
      Kontrasepsi suntik memiliki efektivitas yang tinggi, dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan/tahun., asal penyuntikannya dilakukan secara teratur. Sesuai jadwal yang telah ditentukan.
C.       Keuntungan
1)    Sangat efektif
2)    Pencegahan kehamilan jangka panjang
3)    Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
4)    Klien tidak perlu menyimspn obat suntik
5)    Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopause
6)    Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
7)    Menurunkan kejadian penyakit  jinak payudara
8)    Mencegah beberapa penyebeb penyakit radang pangul
9)    Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell)


D.        Keterbatasan
1)            Sering ditemukan gengguan haid seperti siklus haid memanjang atau memendek, perdarahan yang banyak atau sedikit, perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak (spooting), tidak haid sama sekali
2)            Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus kembali untuk mendapatkan suntikan)
3)            Tidak dapat dihentikan sewaktu-sewaktu sebelum suntikan berikutnya.
4)            Permasalahan berat badan mrupakan efek samping tersering
5)            Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan Infeksi Menular Seksual, hepatitis B, atau infeksi virus HIV
6)            Terlambatnya kesuburan setelah penghentian pemakaian
7)            Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
8)            Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan tulang (densitas)
9)            Pada pangguanan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan  pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi (jarang), sakit kepala, jerawat. 
E.        Yang dapat menggunakan kontrasepsi suntikan progestin
1)        Usia reproduksi
2)        Nulipara dan telah yang memiliki anak
3)        Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki efektifitas tinggi
4)        Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai
5)        Setelah melahirkan dan tidak menyusui
6)        Setelah abortus atau keguguran
7)        Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi
8)        Perokok
9)        Tekanan darah < 180/110 mmHg, dangan masalah gangguan pembekuan darah atau anemia bulan sabit
10)    Menggunakan obat untuk epilepsi (fenitoin dan barbiturat) atau obat tuberkulosis (rifampisin)
11)    Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen
12)    Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
13)    Anemia defisiensi besi
14)    Mendekati usia menopause yang tidaka mau atau tidak boleh menggunakan pil kontrasepsi kombinasi
G.       Yang tidak boleh meggunakan kontrasepsi suntik progestin
1.        Hamil atau dicurigai hamil (resiko cacat pada janin 7 per 100.000 kelahiran)
2.        Perdarahan pervagnam yang belum diketahui penyebabnya
3.        Tidak dapat menerima adanya gangguan haid, terutama amenorea.
4.        Penderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara
5.        Diabetes militus disertai komplikasi.
H.             Waktu Penggunaan alat kontrasepsi suntik progestin
1.        Setiap saat selama siklus haid, asal ibu tersebut tidak hamil
2.        Mulai hari pertama sampai hari ke-7siklus haid
3.        Pada waktu yang tdak haid, injeksi pertama dapat diberikan setiap saat, asalkan ibu tersebut tidak hamil. Selama 7 hari setelah melakukan suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual
4.        Ibu yang menggunakan alat kontrasepsi hormonal lain dan ingin mengganti dengan alat kontrasepsi suntikan. Bila ibu telah menggunakan alat kontrasepsi hormonal sebelumnya secara benar, dan ibu tersebut tidak hamil, suntikan pertama dapat segera diberikan. Tidak perlu menunggu sampai sampai haid berikutnya datang.
5.        Bila ibu sedang menggunakan jenis kontrasepsi lain dan ingin menggantinya dengan jenis kontrasepsi suntikan yang lain lagi, kontrasepsi yang akan diberikan diberikan dimulai pada saat jadual kontrasepsi suntikan yang sebelumnya.
6.        Ibu yang menggunakan alat kontrasepsi nonhormonal dan ingin menggantinya dengan kontrasepsi hormonal, suntikan pertama kontrasepsi hormonal yang akan diberikan dapat segera diberikan, asal saja ibu tersebut tidak hamil, dan pemberiannya tidak perlu menunggu haid berikutnya datang. Bila ibu disuntik setelah hari ke-7 haid, ibu tersebut selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual
7.        Ibu ingin mengganti AKDR dengan kontrasepsi hormonal. Suntikan pertama dapat diberikan pada hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid, asal saja yakin ibu tersebut tidak hamil.
8.        Ibu tidak haid atau perdarahan tidak teratur. Suntikan pertama dapat diberikan setiap saat, asal saja ibu tersebut tidak hamil, dan selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual
2)             Memberi tahu ibu untuk segera datang kepelayanan kesehatan untuk mendapat pelayanan KB dan jika ada keluhan
3)                Memberi ibu suntikan KB 3 bulanan (deponeo)
     Cara pemberian suntikan :
a)      Menjaga privacy pasien
b)      Menyiapkan alat. Alat terdiri dari :
a)                  Obat yang akan disntikkan (Deponeo)
b)                  Spuit dan jarumnya (sekali pakai)
c)                  Alkohol 60-90% dan kapas
c)      Mencuci tangan
d)     Kocok botol dengan baik
e)      Membuka tutup kaleng pada vial yang menutupi karet. Hapus karet yang ada diatas vial dengan kapas yang telah dibasahi alkohol, biarkan kering
f)       Menghisap obat ke dalam spuit dan menghilangkan gelembung udara didalam spuit
g)      Menyuruh pasien membuka pakaian bagian bawah
c)      Mendesinfektan daerah suntikan dengan kapas alkohol
d)      Menyuntikkan obat pada daerah 1/3 SIAS bokong ibu secara Intra Muskular
e)      Mengusap daerah bekas suntikan dengan kapas kering
f)       Membuang spuit kedalam box spuit
6.      Menganjurkan ibu melakukan kunjungan ulang untuk mendapatkan suntikan ulang pada tanggal 13 Mei 2013

Evaluasi
Tanggal 12 Februari 2013             Jam 14.45 WIB.
1.   Ibu yakin dan mantap untuk menggunakan alat kontrasepsi suntik progestin
a.       Ibu telah diberi suntikan depoprogestin  pada tanggal 12 Februari 2013
b.       Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang untuk mendapatkan suntikan ulang pada tanggal 5 Mei 2013



IV.        Rincian Kegiatan
No
Kompetensi

Jenis kegiatan
waktu
Metode
Hasil yang diharapkan
1
Mahasiswa mampu melaksanakan pemeriksaan pelayanan kontrasepsi suntik
1)   Review peralatan yang diperlukan untuk kompetensi pelayanan kontrasepsi suntik.
2)   Menyiapkan peralatan yang diperlukan untuk kompetensi pelayanan kontrasepsi suntik
3)   Memeriksa kelengkapan peralatan
5 menit






5 menit





5 menit
Pre Conferensi





Ronde post conference



Pre conference ronde
Mahasiswa menjelaskan persiapan peralatan yang diperlukan dengan menjelaskan satu persatu kegunaan alat dengan benar.
Mahasiswa menyiapkan peralatan untuk melakukan tindakan pelayanan kontrasepsi suntik, dengan criteria hasil :
·      air mengalir untuk mencuci tangan
·      sabun
·      handuk kering dan bersih
·      timbangan berat badan
·      tensimeter dan stetoskop
·      alat suntik steril
·      kapas alkohol
·      obat suntik
·      tempat sampah medis dan non medis
·      alat tulis
mahasiswa menjelaskan satu persatu kegunaan alat dengan benar
2
Mahasiswa mampu melakukan komunikasi terapeutik
Komunikasi dengan klien
5 menit
Bed Side teaching / ronde
Klien mengerti atas penjelasan mahasiswa. Mahasiswa menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan dengan benar sehingga klien bersedia untuk mendapatkan tindakan.
3
Mahasiswa mampu melaksanakan kompetensi kontrasepsi suntik
Melaksanakan kompetensi kontrasepsi suntik
50 menit
Bed Side teaching / ronde
Mahasiswa melaksanakan kompetensi kontrasepsi suntik, dengan criteria hasil (sesuai checklist).
4
Mahasiswa mampu melakukan pendokumentasian hasil kompetensi kontrasepsi suntik
Melakukan pendokumentasian hasil pemeriksaan kompetensi kontrasepsi suntik.
30 menit
Ronde conference
Mahasiswa melakukan pendokumentasian hasil pemeriksaan kompetensi kontrasepsi suntik dengan metode SOAP




V.                Evaluasi
Prosedur     : pada saat pre conference, ronde dan post conference
Jenis test     : performence test
Bentuk        : observasi      
Alat test      : lembar evaluasi

VII.          Pembahasan
        Telah dilaksanakan pemeriksaan pelayanan KB suntik pada pasien Ny.C. Selama pelaksanaan pemeriksaan pelayanan KB suntik, mahasiswa A“ sudah melakukannya dengan baik dan sesuai langkah-langkah dalam cheklist kompetensi kontrasepsi suntik. Tetapi ada beberapa langkah yang masih kurang atau perlu perbaikan, yaitu pada poin 8.
Setelah diberi penjelasan, mahasiswa “C“ mengerti dan selanjutnya akan memperbaiki langkah-langkah kompetensi kontrasepsi suntik dengan benar.                                                         









BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Program D IV Bidan Pendidik POLTEKES Bhakti Pertiwi Husada Cirebon merupakan program yang diselenggarakan dalam rangka memenuhi kebutuhan pendidikan profesional yang disiapkan untuk menciptakan lulusan bidan pendidik yang berkualitas. Peran seorang lulusan D IV Bidan Pendidik dalam bidang kebidanan secara utuh adalah menjadi pendidik dan pembimbing mahasiswa D III Kebidanan.
Untuk mencapai kompetensi ditetapkan satu program pembelajaran klinik yang dilengkapi dengan praktik Clinical Instruktur (CI) di RS (Rumah Sakit). Mahasiswa telah melakukan bimbingan praktek kepada mahasiswa D III Kebidanan dari tanggal 28 Januari -21 Februari 2013 di BPM Bidan Hj.Yetti Sudiati.,Am.Keb.

B.       Saran
Program praktek Clinical Instructur sangat baik dilakukan guna untuk mencapai tujuan dari program pendidikan DIV Bidan Pendidik. Namun disamping itu, pengarahan atau panduan dalam praktek di lahan harus lebih diperbaiki lagi, agar tujuan dari praktek Clinical Instructur akan sangat maksimal didapatkan bagi calon CI maupun bagi mahasiswa yang dibimbingnya.
 
Kebidanan Full Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template