BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan mempunyai peran yang sangat
penting dalam mengembangkan sumber daya manusia berkualitas yang mestinya akan
berguna bagi diri, sendiri, masyarakat bangsa dan negara seperti yang tercantum
dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional pasal 1: ”Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana
untuk memujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagaamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (Usman,
2010).
Salah
satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah rendahnya kualitas
pendidikan baik dilihat dari proses pendidikan yang sedang berjalan maupun
produk hasil pendidikan itu sendiri. Dari proses pendidikan khususnya
pembelajaran sebagian besar guru kita lebih cenderung menanamkan materi
pelajaran yang bertumpu pada satu aspek kognitif tingkat rendah seperti
mengingat, menghafal dan menumpuk informasi. Rendahnya kualitas produk
pendidikan tersebut merupakan gambaran kualitas proses penyelenggaraan sistem
pendidikan dimana terkait banyak unsur, namun proses belajar mengajar merupakan
jantungnya pendidikan yang harus diperhitungkan karena pada kegiatan
pembelajaran inilah transformasi berbagai konsep, nilai serta materi pendidikan
diintegrasikan. (Sa’ud, 2008:179).
Pertumbuhan
penggunaan internet di Indonesia terus meningkat. Jika di tahun 2010 rata-rata
penggunaan internet di Indonesia masih 30-35 persen, pada tahun 2011 angkanya
sudah dikisaran 40-45 persen. Karimuddin (2011) mengatakan dalam survei terbaru
yang dilakukan oleh MarkPlus Insight, pengguna internet di Indonesia di tahun
2011 mencapai 55 juta orang. Susilawati (2012) menyebutkan bahwa gaya hidup
masyarakat yang semakin digitalize
dan mobile , terbukti dari
peningkatan trafik layanan data yang digunakan. Telkomsel mencatat konsumsi
layanan data pelanggan pada saat tahun baru 2012 meningkat 300 persen
dibandingkan dengan tahun baru 2011.
Pelaksanaan
pembelajaran menjadikan pendidik harus mampu meningkatkan hasil peserta
didiknya yang tentunya sangat beragam. Keberagaman ini bisa disiasati seorang
pendidik dengan penentuan metode pembelajaran yang sesuai sehingga mampu
meningkatkan hasil peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran dan
selanjutnya mampu menguasai materi dengan baik. Dalam konsep pengajaran di sekolah, guru haruslah
peka dalam penggunaan metode pembelajaran di kelas. Kegiatan pembelajaran yang
dilakukan di kelas diharapkan mampu bersinergi dengan memotivasi peserta didik
demi tercapainya pembelajaran yang aktif kemudian menghantarkan peserta didik
dalam penguasaan materi. (Muhibbin, 2006:56).
Proses
pembelajaran di dalam kelas sangat terbatas yang memungkinkan peserta didik
untuk tidak begitu memahami materi yang diberikan oleh dosen. Walaupun dosen
memberikan soft copy atau hard copy power point materi yang
diberikannya, tetapi didalamnya tidak terdapat penjelasan yang detail dan
lengkap. Hal tersebut menuntut peserta didik untuk lebih kreatif mencari
pengetahuan tentang materi yang diberikan dosen baik dari buku, bertanya kepada
orang yang dianggap tahu, atau menggunakan media internet. Jika untuk mencari
informasi dari buku sumber, peserta didik kesulitan untuk mendapatkan buku
sumber yang anjurkan oleh dosen dikarenakan perpustakaan Poltekes Bhakti
Pertiwi Husada Cirebon tidak menyediakan berbagai macam buku yang menunjang
akan proses pembelajaran.
Selain
itu, mahasiswa sulit menemukan buku yang dianjurkan oleh dosen pengampu mata
kuliah, dikarenakan tidak semua toko buku menyediakan buku tersebut atau karena
buku tersebut tidak di cetak ulang. Pemanfaatan internet sebagai sumber belajar
sangat menunjang peserta didik untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas pelajaran
yang diberikan oleh dosen. Selain itu, peserta didik juga dapat mengembangkan
potensi dirinya lewat internet misalnya dengan mengikuti berbagai lomba atau
juga peminatan bakat yang memungkinkan peserta didik dapat mengikuti ajang
tersebut.
Siswa
akan menjadi lebih aktif dan kreatif jika ditunjang dengan pengetahuan yang
maksimal. Hal itu terjadi disebabkan peserta didik memanfaatkan internet dengan
maksimal dengan mempelajari materi dari berbagai sumber yang ada. Ketika mahasiswa
dihadapkan dengan kasus-kasus tentang materi yang diajarkan oleh dosen, peserta
didik akan termotivasi untuk sekedar menjawab pertanyaan dari dosen atau sharing tentang pengetahuan yang
didapatnya. Bahkan semua tugasnya akan maksimal dengan memanfaatkan internet
secara positif. Hal tersebutlah yang akan meningkatkan hasil belajar peserta
didik.
Keberhasilan
pendidikan di sekolah tidak lagi tergantung atau mengacu kepada pengajar tetapi
mengacu kepada keaktifan pelajar atau siswa. Selain sumber belajar berupa perpustakaan
yang tersedia di kampus, pemanfaatan internet memberikan andil yang besar dalam
menggali dan mendapatkan ilmu pengetahuan yang tidak didapat di bangku kuliah.
Melalui internet, mahasiswa dapat mencari berbagai literatur dan referensi ilmu
pengetahuan yang dibutuhkan, sehingga dapat mempermudah proses pemahamannya.
(Brilianto, 2003:89).
Dari
hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di lapangan, didapatkan bahwa
penugasan yang diberikan oleh dosen di Poltekes A
mengharuskan mahasiswa DIV Bidan Pendidik untuk mencari informasi lebih luas lagi dan mahasiswanya
juga mengatakan bahwa keberadaan internet itu sangat penting karena akan
menunjang pada proses pembelajaran. Contohnya, tugas dari mata kuliah metodologi
penelitian, kesehatan reproduksi, administrasi pendidikan, ilmu komputer,
asuhan kebidanan patologi, teknologi pendidikan, metodik khusus, kewirausahaan,
evaluasi pendidikan dan lain-lain. Hal tersebut menuntut mahasiswa untuk
mencari referensi sebanyak-banyaknya, sedangkan untuk buku sumbernya mayoritas
peserta didik tidak memilikinya. Bahkan ada mata kuliah yang tidak menganjurkan
buku referensi. Karena itu peserta didik menggunakan sumber belajar lain yaitu
internet. Sekitar 50% mahasiswa Poltekes A yang
mengaku menggunakan internet dalam mengerjakan tugasnya dengan hasil nilai yang
baik dibanding dengan teman-temannya yang lain.
Peserta
didik merasa sangat terbantu oleh adanya internet. Peserta didik tidak perlu
mengeluarkan biaya yang mahal, karena peserta didik dapat menyelesaikan tugas
tersebut hanya dengan bermodalkan handphone
yang dilengkapi jaringan internet atau menggunakan komputer yang dilengkapi
modemnya. Wawancara ke objek penelitian terdapat 10 mahasiswa semester II mengatakan
bahwa penggunaan internet dalam pengerjaan tugas mata kuliah metodologi
penelitian, kesehatan reproduksi, administrasi pendidikan, ilmu komputer,
asuhan kebidanan patologi, teknologi pendidikan, metodik khusus, kewirausahaan,
evaluasi pendidikan sangat penting karena menunjang kepada ilmu pengetahuan dan
nilai yang diberikan oleh dosen, tetapi ada beberapa orang yang mengatakan biasa
saja karena mereka tidak mengerjakan sendiri tetapi menyuruh kepada orang lain
dengan alasan handphone-nya tidak
dilengkapi fasilitas internet, tidak mempunyai komputer, tidak mempunyai modem
dan malas menggunakan jaringan internet serta mahal biaya penggunaan internet.
Akan
berbeda hasilnya jika dalam pengerjaan tugas mata kuliah dikerjakan sendiri
olehnya dibandingkan dengan hasil pekerjaan yang dibuatkan oleh orang lain. Siswa
yang menggunakan jasa orang lain untuk mengerjakan tugas mempunyai berbagai
alasan, diantaranya tidak ada sanksi yang tegas dari guru, malas ke warung
internet (warnet) karena tidak mempunyai modem, dan malas mencari materinya
yang dirasa sulit. Dari hasil observasi tersebut, didapatkan bahwa pemanfaatan
internet diduga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai “Pengaruh pemanfaatan internet
terhadap hasil belajar kesehatan
reproduksi mahasiswa DIV Kebidanan semester II Poltekes A Tahun 2013”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :”Seberapa besar pengaruh pemanfaatan
internet terhadap hasil belajar kesehatan reproduksi mahasiswa DIV Kebidanan
semester II Poltekes A Tahun 2013?”
C. Tujuan Penelitian
1.
Tujuan
Umum
Mengetahui pengaruh pemanfaatan
internet terhadap hasil belajar mahasiswa DIV Kebidanan Semester II
Poltekes A Tahun 2013.
2.
Tujuan
Khusus
a. Mendapat
gambaran pemanfaatan internet pada mahasiswa
DIV Bidan Pendidik Semester II Poltekes tahun
2013.
b. Mendapat
gambaran tentang hasil belajar kesehatan reproduksi mahasiswa DIV Kebidanan
Semester II Poltekes tahun 2013.
c. Menganalisa
pengaruh pemanfaatan internet terhadap hasil belajar kesehatan reproduksi mahasiswa
DIV Kebidanan Semester II Poltekes tahun 2013.
D. Manfaat Penelitian
1.
Manfaat
Teoritis
Mengembangkan kajian
tentang pengunaan internet dalam pembelajaran, sehingga akan lebih
memaksimalkan pemanfaatan internet ke arah positif yang sangat berguna bagi peserta
didik dan pendidik khususnya yaitu untuk meningkatkan pengetahuan tentang mata
pelajaran di kampus.
2.
Manfaat
Praktis
a. Bagi
Peneliti
Sebagai pengalaman
nyata dalam melaksanakan penelitian juga sebagai media pembelajaran untuk
mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh dalam pembelajaran sehingga
akan memberikan manfaat positif bagi peneliti.
b. Bagi
Mahasiswa
Bahan informasi dan
evaluasi belajar agar dapat meningkatkan pengetahuan dan memperbaiki atau
meningkatkan mutu belajar supaya kegiatan belajar dilakukan secara optimal
dengan hasil yang memuaskan.
c. Bagi
Institusi Pendidikan
Sebagai bahan referensi,
dokumentasi dan bahan pustaka serta sebagai bahan evaluasi akan keberhasilan
metode pembelajaran yang digunakan dalam proses pendidikan.
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan mempunyai peran yang sangat
penting dalam mengembangkan sumber daya manusia berkualitas yang mestinya akan
berguna bagi diri, sendiri, masyarakat bangsa dan negara seperti yang tercantum
dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional pasal 1: ”Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana
untuk memujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagaamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (Usman,
2010).
Salah
satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah rendahnya kualitas
pendidikan baik dilihat dari proses pendidikan yang sedang berjalan maupun
produk hasil pendidikan itu sendiri. Dari proses pendidikan khususnya
pembelajaran sebagian besar guru kita lebih cenderung menanamkan materi
pelajaran yang bertumpu pada satu aspek kognitif tingkat rendah seperti
mengingat, menghafal dan menumpuk informasi. Rendahnya kualitas produk
pendidikan tersebut merupakan gambaran kualitas proses penyelenggaraan sistem
pendidikan dimana terkait banyak unsur, namun proses belajar mengajar merupakan
jantungnya pendidikan yang harus diperhitungkan karena pada kegiatan
pembelajaran inilah transformasi berbagai konsep, nilai serta materi pendidikan
diintegrasikan. (Sa’ud, 2008:179).
Pertumbuhan
penggunaan internet di Indonesia terus meningkat. Jika di tahun 2010 rata-rata
penggunaan internet di Indonesia masih 30-35 persen, pada tahun 2011 angkanya
sudah dikisaran 40-45 persen. Karimuddin (2011) mengatakan dalam survei terbaru
yang dilakukan oleh MarkPlus Insight, pengguna internet di Indonesia di tahun
2011 mencapai 55 juta orang. Susilawati (2012) menyebutkan bahwa gaya hidup
masyarakat yang semakin digitalize
dan mobile , terbukti dari
peningkatan trafik layanan data yang digunakan. Telkomsel mencatat konsumsi
layanan data pelanggan pada saat tahun baru 2012 meningkat 300 persen
dibandingkan dengan tahun baru 2011.
Pelaksanaan
pembelajaran menjadikan pendidik harus mampu meningkatkan hasil peserta
didiknya yang tentunya sangat beragam. Keberagaman ini bisa disiasati seorang
pendidik dengan penentuan metode pembelajaran yang sesuai sehingga mampu
meningkatkan hasil peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran dan
selanjutnya mampu menguasai materi dengan baik. Dalam konsep pengajaran di sekolah, guru haruslah
peka dalam penggunaan metode pembelajaran di kelas. Kegiatan pembelajaran yang
dilakukan di kelas diharapkan mampu bersinergi dengan memotivasi peserta didik
demi tercapainya pembelajaran yang aktif kemudian menghantarkan peserta didik
dalam penguasaan materi. (Muhibbin, 2006:56).
Proses
pembelajaran di dalam kelas sangat terbatas yang memungkinkan peserta didik
untuk tidak begitu memahami materi yang diberikan oleh dosen. Walaupun dosen
memberikan soft copy atau hard copy power point materi yang
diberikannya, tetapi didalamnya tidak terdapat penjelasan yang detail dan
lengkap. Hal tersebut menuntut peserta didik untuk lebih kreatif mencari
pengetahuan tentang materi yang diberikan dosen baik dari buku, bertanya kepada
orang yang dianggap tahu, atau menggunakan media internet. Jika untuk mencari
informasi dari buku sumber, peserta didik kesulitan untuk mendapatkan buku
sumber yang anjurkan oleh dosen dikarenakan perpustakaan Poltekes Bhakti
Pertiwi Husada Cirebon tidak menyediakan berbagai macam buku yang menunjang
akan proses pembelajaran.
Selain
itu, mahasiswa sulit menemukan buku yang dianjurkan oleh dosen pengampu mata
kuliah, dikarenakan tidak semua toko buku menyediakan buku tersebut atau karena
buku tersebut tidak di cetak ulang. Pemanfaatan internet sebagai sumber belajar
sangat menunjang peserta didik untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas pelajaran
yang diberikan oleh dosen. Selain itu, peserta didik juga dapat mengembangkan
potensi dirinya lewat internet misalnya dengan mengikuti berbagai lomba atau
juga peminatan bakat yang memungkinkan peserta didik dapat mengikuti ajang
tersebut.
Siswa
akan menjadi lebih aktif dan kreatif jika ditunjang dengan pengetahuan yang
maksimal. Hal itu terjadi disebabkan peserta didik memanfaatkan internet dengan
maksimal dengan mempelajari materi dari berbagai sumber yang ada. Ketika mahasiswa
dihadapkan dengan kasus-kasus tentang materi yang diajarkan oleh dosen, peserta
didik akan termotivasi untuk sekedar menjawab pertanyaan dari dosen atau sharing tentang pengetahuan yang
didapatnya. Bahkan semua tugasnya akan maksimal dengan memanfaatkan internet
secara positif. Hal tersebutlah yang akan meningkatkan hasil belajar peserta
didik.
Keberhasilan
pendidikan di sekolah tidak lagi tergantung atau mengacu kepada pengajar tetapi
mengacu kepada keaktifan pelajar atau siswa. Selain sumber belajar berupa perpustakaan
yang tersedia di kampus, pemanfaatan internet memberikan andil yang besar dalam
menggali dan mendapatkan ilmu pengetahuan yang tidak didapat di bangku kuliah.
Melalui internet, mahasiswa dapat mencari berbagai literatur dan referensi ilmu
pengetahuan yang dibutuhkan, sehingga dapat mempermudah proses pemahamannya.
(Brilianto, 2003:89).
Dari
hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di lapangan, didapatkan bahwa
penugasan yang diberikan oleh dosen di Poltekes A
mengharuskan mahasiswa DIV Bidan Pendidik untuk mencari informasi lebih luas lagi dan mahasiswanya
juga mengatakan bahwa keberadaan internet itu sangat penting karena akan
menunjang pada proses pembelajaran. Contohnya, tugas dari mata kuliah metodologi
penelitian, kesehatan reproduksi, administrasi pendidikan, ilmu komputer,
asuhan kebidanan patologi, teknologi pendidikan, metodik khusus, kewirausahaan,
evaluasi pendidikan dan lain-lain. Hal tersebut menuntut mahasiswa untuk
mencari referensi sebanyak-banyaknya, sedangkan untuk buku sumbernya mayoritas
peserta didik tidak memilikinya. Bahkan ada mata kuliah yang tidak menganjurkan
buku referensi. Karena itu peserta didik menggunakan sumber belajar lain yaitu
internet. Sekitar 50% mahasiswa Poltekes A yang
mengaku menggunakan internet dalam mengerjakan tugasnya dengan hasil nilai yang
baik dibanding dengan teman-temannya yang lain.
Peserta
didik merasa sangat terbantu oleh adanya internet. Peserta didik tidak perlu
mengeluarkan biaya yang mahal, karena peserta didik dapat menyelesaikan tugas
tersebut hanya dengan bermodalkan handphone
yang dilengkapi jaringan internet atau menggunakan komputer yang dilengkapi
modemnya. Wawancara ke objek penelitian terdapat 10 mahasiswa semester II mengatakan
bahwa penggunaan internet dalam pengerjaan tugas mata kuliah metodologi
penelitian, kesehatan reproduksi, administrasi pendidikan, ilmu komputer,
asuhan kebidanan patologi, teknologi pendidikan, metodik khusus, kewirausahaan,
evaluasi pendidikan sangat penting karena menunjang kepada ilmu pengetahuan dan
nilai yang diberikan oleh dosen, tetapi ada beberapa orang yang mengatakan biasa
saja karena mereka tidak mengerjakan sendiri tetapi menyuruh kepada orang lain
dengan alasan handphone-nya tidak
dilengkapi fasilitas internet, tidak mempunyai komputer, tidak mempunyai modem
dan malas menggunakan jaringan internet serta mahal biaya penggunaan internet.
Akan
berbeda hasilnya jika dalam pengerjaan tugas mata kuliah dikerjakan sendiri
olehnya dibandingkan dengan hasil pekerjaan yang dibuatkan oleh orang lain. Siswa
yang menggunakan jasa orang lain untuk mengerjakan tugas mempunyai berbagai
alasan, diantaranya tidak ada sanksi yang tegas dari guru, malas ke warung
internet (warnet) karena tidak mempunyai modem, dan malas mencari materinya
yang dirasa sulit. Dari hasil observasi tersebut, didapatkan bahwa pemanfaatan
internet diduga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai “Pengaruh pemanfaatan internet
terhadap hasil belajar kesehatan
reproduksi mahasiswa DIV Kebidanan semester II Poltekes A Tahun 2013”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :”Seberapa besar pengaruh pemanfaatan
internet terhadap hasil belajar kesehatan reproduksi mahasiswa DIV Kebidanan
semester II Poltekes A Tahun 2013?”
C. Tujuan Penelitian
1.
Tujuan
Umum
Mengetahui pengaruh pemanfaatan
internet terhadap hasil belajar mahasiswa DIV Kebidanan Semester II
Poltekes A Tahun 2013.
2.
Tujuan
Khusus
a. Mendapat
gambaran pemanfaatan internet pada mahasiswa
DIV Bidan Pendidik Semester II Poltekes tahun
2013.
b. Mendapat
gambaran tentang hasil belajar kesehatan reproduksi mahasiswa DIV Kebidanan
Semester II Poltekes tahun 2013.
c. Menganalisa
pengaruh pemanfaatan internet terhadap hasil belajar kesehatan reproduksi mahasiswa
DIV Kebidanan Semester II Poltekes tahun 2013.
D. Manfaat Penelitian
1.
Manfaat
Teoritis
Mengembangkan kajian
tentang pengunaan internet dalam pembelajaran, sehingga akan lebih
memaksimalkan pemanfaatan internet ke arah positif yang sangat berguna bagi peserta
didik dan pendidik khususnya yaitu untuk meningkatkan pengetahuan tentang mata
pelajaran di kampus.
2.
Manfaat
Praktis
a. Bagi
Peneliti
Sebagai pengalaman
nyata dalam melaksanakan penelitian juga sebagai media pembelajaran untuk
mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh dalam pembelajaran sehingga
akan memberikan manfaat positif bagi peneliti.
b. Bagi
Mahasiswa
Bahan informasi dan
evaluasi belajar agar dapat meningkatkan pengetahuan dan memperbaiki atau
meningkatkan mutu belajar supaya kegiatan belajar dilakukan secara optimal
dengan hasil yang memuaskan.
c. Bagi
Institusi Pendidikan
Sebagai bahan referensi,
dokumentasi dan bahan pustaka serta sebagai bahan evaluasi akan keberhasilan
metode pembelajaran yang digunakan dalam proses pendidikan.