1.1 ANEMIA
Pengertian Anemia
Anemia
adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah (eritrosit) dalam sirkulasi
darah atau massa hemoglobin sehingga tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai
pembawa oksigen keseluruh jaringan (Tarwoto, 2007).
2.1.2
Etiologi Anemia
Anemia
dapat disebabkan oleh beberapa faktor (Tarwoto,2007), diantaranya :
a. Faktor
genetik seperti thalasemia, hemoglobinopati, abnormal enzime glikolitik
b. Kekurangan
nutrisi atau malnutrisi
c. Perdarahan
d. Faktor imunologi
e. Infeksi
seperti malaria, sepsis gram negatif, toksoplasmosis
f. Obat-obatan
dan zat kimia seperti kontrasepsi, antimetabolis, zat kimia toksik
g. Trombotik
trombositopenia purpura dan syndrome uremik hemolitik
h. Penyakit
kronis seperti infeksi kronis, penyakit ginjal atau hati, neoplasma
2.1.3
Tanda gejala anemia
Tanda
gejala ibu hamil yang mengalami anemia antara lain : ibu mengeluh lemah, pucat,
mudah pingsan sementara tensi masih dalam batas normal, perlu dicurigai anemia
defisiensi (Sarwono, 2009).
Anemia
dapat menyebabkan tanda dan gejala (Varney, 2006) yaitu:
a. Letih,
sering mengantuk, malaise.
b. Pusing,
lemah.
c. Nyeri
kepala
d. Luka
pada lidah.
e. Kulit
pucat.
f. Membran
mukosa pucat (misal konjungtiva).
g. Bantalan
kuku pucat.
h. Tidak
ada nafsu makan, mual dan muntah
Riwayat
yang berhubungan dengan potensi kelainan hematologi (Varney, 2006) sebagai
berikut:
a. Riwayat
anemia karena kekurangan zat besi.
b. Penyakit
sel sabit.
c. Menderita
talasemia atau riwayat talasemia
dalam keluarga.
d. ITP
(Idiopathic thrombocytopenic purpura).
e. Gangguan
perdarahan
f. Riwayat
pengobatan
g. Kehamilan
sebelumnya disertai peningkatan perdarahan (akibat episiotomi, insisi sesaria,
atau untuk terapi darah, atau memar pada lokasi pemasangan infus).
h. Jika
anak sebelumnya mengalami perdarahan, misal setelah sirkumsisi.
i.
Infeksi HIV (terkait erat dengan anemia
dan sindrom seperti ITP).
j.
Riwayat diet
1) Sumber
makanan kaya zat besi
2) Pica,
misal mengidam berlebihan dan ingin memakan bahan makanan atau sesuatu seperti
tanah liat atau kotoran, zat pati, es.
Anemia dalam kehamilan
Anemia
dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Hemoglobin di bawah 11g% pada
trimester 1 dan 3 atau kadar < 10,5g% pada trimester 2 (Sarwono, 2009).
Perubahan fisiologis yang alami terjadi selama kehamilan akan mempengaruhi
jumlah sel darah normal pada kehamilan. Peningkatan volume darah ibu terutama
terjadi akibat peningkatan plasma, bukan akibat peningkatan jumlah sel darah
merah. Walaupun ada peningkatan jumlah sel darah merah di dalam sirkulasi,
tetapi jumlahnya seimbang dengan peningkatan volume plasma. Ketidak seimbangan
ini akan terlihat dalam bentuk penurunan kadar Hb (Varney, 2006).
Pada
ibu hamil anemia juga disebabkan oleh salah satu keadaan dimana jumlah
eritrosit yang beredar atau konsentrasi hemoglobin menurun. Sebagai akibatnya,
ada penurunan transportasi oksigen dari paru ke jaringan perifer (Waryana,
2010).
2.2.1
Klasifikasi anemia dalam kehamilan
Klasifikasi
anemia dalam kehamilan menurt (Soebroto,2009) sebagai berikut :
a.
Anemia defisiensi zat besi
Adalah anemia
yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah. Anemia ini terjadi pada
sekitar 62,3% pada kehamilan, merupakan anemia yang paling sering dijumpai pada
kehamilan. Hal ini disebabkan oleh kurang masuknya unsur zat besi dan makanan
karena gangguan resorpsi, gangguan-gangguan atau karena besi keluar terlampau
banyak dari badan, misalnya pada perdarahan. Keperluasan besi bertambah dalam
kehamilan terutama pada trimester terakhir. Keperluan zat besi untuk wanita
hamil 17 mg, juga untuk wanita menyusui 17 mg.
Tanda dan gejala :
1)
Rambut rapuh dan halus serta kuku tipis,
rata dan mudah patah,
2)
Lidah tampak pucat, licin dan mengkilat,
berwarna merah daging, stomatitis algularis, pecah-pecah disertai kemerahan dan
nyeri sudut mulut.
Pengobatan biasanya dengan memenuhi kebutuhan zat besi,
misalnya dengan perbaikan pola makan atau pemberian tablet besi.
b.
Anemia megaloblastik
Anemia ini
terjadi pada sekitar 29% pada kehamilan. biasanya disebabkan oleh defisiensi
asam folat, jarang sekali karena defisiensi vitamin B12. Hal itu erat hubungannya
dengan defisiensi makanan.
Gejala-gejalanya :
1)
Malnutrisi
2)
Glositis berat (lidah meradang, nyeri)
3)
Diare
4)
Kehilangan nafsu makan
c.
Anemia hipoplastik
Adalah anemia
yang disebabkan oleh sum-sum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru.
Anemia ini terjadi pada sekitar 8% kehamilan. Etiologi anemia hipoplastik
karena kehamilan belum diketahui dengan pasti. Biasanya anemia hipoplastik
karena kehamilan, apabila wanita tersebut telah selesai masa nifas maka
anemiaakan sembuh dengan sendirinya.Dalam kehamilan berikutnya ia mengalami
anemia hipoplastik lagi.
Ciri-ciri:
1)
Pada darah tepi terdapat gambaran normositer dan normokrom, tidak ditemukan ciri-ciri defisiensi besi, asam folat
atau vitamin B12.
2)
Sum-sum tulang bersifat normblastik dengan hipoplasia eritropoesis yang nyata.
d.
Anemia hemolitik
Adalah anemia
yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah merah yang lebih cepat
daripada pembuatannya. Gejala utama adalah anemia dengan kelainan-kelainan
gambaran darah, kelelahan, kelemahan, serta gejala komplikasi bila terjadi
kelainan pada organ-organ fital.
Anemia ini
terjadi pada sekitar 0,7% kehamilan. Pengobatan tergantung pada jenis anemia
himolitik serta penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi, maka infeksinya
diberantas dan diberikan obat-obat penambah darah. Namun pada jenis
obat-obatan, hal ini tidak memberihasil.
Wanita dengan
anemia hemolitik biasanya sulit hamil. Apabila hamil, biasanya anemia menjadi
berat. Sebaliknya, mungkin pula kehamilan menyebabkan krisis hemolitik pada
wanita yang sebelumnya tidak menderita anemia.
2.2.2
Patofisiologi anemia pada kehamilan
Perubahan
hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah oleh karena perubahan sirkulasi
yang semakin meningkat terhadap plasenta dan pertumbuhan payudara. Volume
plasma meningkat 45-65% dimulai pada trimester II kehamilan, dan maksimum
dimulai pada bulan ke-9 dan meningkatnya sekitar 1000ml, menurun sedikit
menjelang aterm serta kembali normal 3bulan setelah partus. Stimulasi yang
meningkatkan volume plasma seperti laktogen plasma, yang menyebabkan
peningkatan sekresi aldesteron (Yeyeh,2010).
2.2.3
Diagnosis anemia kehamilan
Untuk
menegakkan diagnosis anemia defisiensi besi dapat dilakukan dengan anamnesa.
Hasil anamnesa didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata
berkuang-kunang dan keluhan mual muntah pada hamil muda. Pada pemeriksaan dan
pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan metode Sahli, dilakukan
minimal 2 kali selama kehamilan yaitu trimester I dan III (Proverawati, 2010).
Pemeriksaan
dan pengawasan Hb dengan Sahli dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Hb
11 gr% : tidak anemia
b. 9-10
gr% : anemia ringan
c. 7-8
gr% : anemia sedang
d. <
7 gr% : anemia berat
2.2.4
Penatalaksanaan anemia pada ibu hamil
Penanggulangan
anemia pada ibu hamil dapat dilakukan dengan cara pemberian tablet besi serta
peningkatan kualitas makanan sehari-hari. Ibu hamil biasanya tidak hanya
mendapat preparat besi tetapi juga asam folat. Dosis pemberian asam folat
sebanyak 500µg dan zat besi sebanyak 120mg. Pemberian zat besi sebanyak 30gram
per hari akan meningkatkan kadar hemoglobin sebesar 0,3 dl/gram/minggu atau
dalam 10 hari. Berikut upaya pencegahan dan penaggulangan anemia
(Sulistyoningsih,2011) :
a.
Meningkatkan konsumsi makanan bergizi.
Perhatikan komposisi hidangan
setiap kali makan dan makan makanan yang banyak mengandung besi dari bahan
makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan makanan nabati
(sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan, tempe). perlu juga makan
sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C(daun katuk, daun
singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk dan nanas) sangat bermanfaat untuk
meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus. Makanan yang berasal dari nabati
meskipun kaya akan zat besi, namun hanya sedikit yang bisa diserap dengan baik
oleh usus.
b.
Menambah pemasukan zat besi ke dalam
tubuh dengan minum tablet tambah darah (tablet besi/tablet tambah darah).
Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam mengkonsumsi tablet besi yaitu :
1)
Minum tablet besi dengan air putih,
jangan minum dengan teh, susu dan kopi karena dapat menurunkan penyerapan zat
besi dalam tubuh sehingga manfaatnya menjadi berkurang.
2)
Kadang-kadang dapat terjadi gejala
ringan yang tidak membahayakan seperti perut terasa tidak enak, mual-mual,
susah buang air besar dan tinja berwarna hitam.
3)
Untuk mengurangi gejala sampingan, minum
tablet besi setelah makan malam, menjelang tidur. Akan lebih baik bila setelah
minum tablet besi disertai makan buah-buahan seperti : pisang, pepaya, jeruk,
dll.
4)
Simpanlah tablet besi di tempat yang
kering, terhindar dari sinar matahari langsung, jauhkan dari jangkauan anak,
dan setelah dibuka harus ditutup kembali dengan rapat. tablet besi yang telah
berubah warna sebaiknya tidak diminum
5)
Tablet besi tidak menyebabkan tekanan
darah tinggi atau kebanyakan darah.
c.
Mengobati penyakit yang menyebabkan atau
memperberat anemia seperti : kecacingan, malaria dan penyakit TBC.
2.2.5
Dampak anemia dalam kehamilan
Anemia
pada ibu hamil bukan tanpa resiko. Menurut penelitian tingginya angka kematian
ibu berkaitan erat dengan anemia. Anemia juga menyebabkan rendahnya kemampuan
jasmani karena sel-sel tubuh tidak cukup mendapat pasokan oksigen. Pada wanita
hamil, anemia meningkatkan frekuaensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan.
Resiko kematian maternal, angka prematuritas, berat badan bayi lahir rendah,
dan angka kematian perinatal meningkat. Perdarahan antepartum dan post partum
lebih sering di jumpai pada wanita yang anemia dan lebih sering berakibat
fatal, sebab wanita yang anemis tidak dapat mentolerir kehilangan darah.
Dampak
anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang sangat ringan hingga
terjadinya gangguan kelangsungan kehamilan (abortus, partus immatur atau
prematur), gangguan proses persalinan (atonia, partus lama, perdarahan),
gangguan pada masa nifas (sub involusi rahim, daya tahan terhadap infeksi,
stress, dan produksi ASI rendah), dan gangguan pada janin (dismaturitas,
mikrosomi, BBLR, kematian periinatal, dll)
0 comments:
Post a Comment