TASIKMALAYA, (TubasMedia.Com) – Angka kematian bayi dalam kandungan dan saat dilahirkan
di Kota Tasikmalaya mencapai 147 kasus per tahun. Dari 147 kasus, 98 kematian
bayi dalam kandungan dan 49 pada proses melahirkan, hingga perlu mendapat
perhatian serius dari Diskes Pemkot Tasikmalaya, Jawa Barat.
Berdasarkan data yang diterima tubasmedia.com
dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya, angka kematian bayi masih
tinggi. Penyebab utama kematian bayi, faktor ekonomi, mengakibatkan Ibu maupun
bayi kurang gizi, berat badan lahir rendah (BBLR) dan penyumbatan saluran napas
hingga infeksi (Afiksia).
Menurut sumber di bagian Dinas
Kesehatan Kota Tasikmalaya, faktor ekonomi masyakat serta kurangnya mutu dan
gizi kesehatan ibu merupakan penyebab utama banyaknya kasus kematian. Sebagian
ibu hamil enggan untuk memeriksakan kandungannya, karena terbentur biaya
berobat.
Kepala Bidang Kesehatan Keluarga
Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr. H. Suherman M.KM., beberapa waktu lalu,
membenarkan angka kematian bayi masih tinggi. Usia paling ideal dan produktif
ibu hamil, yakni 20 tahun hingga 35 tahun, termasuk pula dengan kesiagaan dari
tenaga medis sebagai faktor memperlancar proses kelahiran.
Terkait dengan kegagalan medis,
menurut Suherman, beberapa factor, di antaranya, terlambatnya penanganan,
terlambat merujuk dan terlambat dilayani spesialis. Kelancaran proses
melahirkan perlu ditopang dengan tenaga medis, khususnya bidan yang berada di
tiap puskesmas. Selain itu, sangat perlu kesadaran ibu untuk memeriksakan
kandungannya. (hakri/dadang)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sumber : http://m.tubasmedia.com/berita/kasus-kematian-bayi-di-tasikmalaya-masih-tinggi/
0 comments:
Post a Comment