Ibu
nifas sebaiknya paling sedikit melakukan 4 kali kunjungan masa nifas dilakukan
untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir dan untuk mencegah, mendeteksi
dan menangani masalah–masalah yang terjadi. Dimana hal ini dilakukan untuk
menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologik, melaksanakan
skirining yang komperhensif, mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk bila
terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya, memberikan pendidikan kesehatan
tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui,
pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan bayi sehat, serta memberikan
pelayanan keluarga berencana.
Namun
dalam pelaksanaan kunjungan masa nifas sangat jarang terwujud dikarenakan oleh
beberapa faktor diantaranya yaitu faktor fisik dan lingkungan ibu yang biasanya
ibu mengalami keletihan setelah proses persalinan dan membutuhkan waktu yang
cukup lama untuk beristirahat, sehingga mereka enggan untuk melakukan kunjungan
nifas kecuali bila tenaga kesehatan dalam hal ini bidan yang melakukan
pertolongan persalinan datang melakukan kunjungan ke rumah ibu. Dilihat dari
faktor lingkungan dan keluarga juga berpengaruh dimana biasanya ibu setelah
melahirkan tidak dianjurkan untuk berpergian sendiri tanpa ada yang menemani
sehingga ibu memiliki kesulitan untuk menyesuaikan waktu dengan anggota
keluarga yang bersedia untuk mengantar ibu melakukan kunjungan nifas.
1. 2
- 6 jam masa nifas
Kunjungan
pertama dilakukan setelah 2-6 jam
setelah persalinan, jika memang ibu melahirkan dirumahnya. Kunjungan dilakukan
karena untuk jam-jam pertama pasca salin keadaan ibu masih rawan dan perlu
mendapatkan perawatan serta perhatian ekstra dari bidan, karena 60% ibu
meninggal pada saat masa nifas dan 50% meninggal pada saat 24 jam pasca salin.
Adapun
tujuan dari dilakukan kunjungan tersebut ialah :
a. Mencegah
perdarahan masa nifas karena atonia uteri
b. Memberikan
konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana mencegah
perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
c. Pemberi
ASI awal : bidan mendorong pasien untuk memberikan ASI secara ekslusif, cara
menyusui yag baik, mencegah nyeri puting dan perawatan puting
d. Menjaga
bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi.
e. Mendeteksi
dan merawat penyebab lain perdarahan, rujuk jika perdarahan berlanjut.
f. Jika
petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus tinggal dengan ibu dan bayi
baru lahir untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau sampai ibu dan bayi dalam
keadaan stabil .
g. Perdarahan
: bidan mengkaji warna dan banyaknya/ jumlah yang semestinya, adakah
tanda-tanda perdarahan yang berlebihan, yaitu nadi cepat dan suhu naik, uterus
tidak keras dan TFU menaik.
h. Involusi
uterus : bidan mengkaji involusi uterus dan beri penjelasan ke pasien mengenai
involusi uterus.
i. Pembahasan
tentang kelahiran, kaji perasaan ibu.
j. Bidan
mendorong ibu untuk memperkuat ikatan batin antara ibu dan bayi (keluarga),
pentingnya sentuhan fisik, komunikasi dan rangsangan.
k. Bidan
memberikan penyuluhan tentang tanda-tanda bahaya baik bagi ibu maupun bayi dan
rencana menghadai kegawat daruratan
Asuhan 2-6 jam Masa Nifas
1)
Memantau
tekanan darah,nadi,suhu,tinggi fundus uteri,kandung kemih dan perdarahan.
2)
Mengajarkan
ibu dan keluarganya bagaimana menilai tonus dan perdarahan uterus,dan bagaimana
melakukan pemijatan jika uterus menjadi lembek.
3)
Menganjurkan
ibu untuk segera memeberikan ASI pada bayinya
4)
Menganjurkan
ibu untuk mobilisasi dini
5)
Menganjurkan
untuk menempatkan bayinya ditempat tidur yanng sama.
2. 6 hari masa nifas
Kunjungan
kedua dilakukan setelah enam hari pasca salin dimana ibu sudah bisa melakukan
aktivitasnya sehari-hari seperti sedia kala.
Tujuan dari dilakukannya kunjungan yang kedua yaitu
:
a.
Memastikan involusi uterus berjalan
normal, uterus berkontraksi, fundus dibawah umbikalis, tidak ada perdarahan
abnormal, tidak ada bau.
b.
Memastikan ibu menyusui dengan baik dan
tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit.
c.
Memberikan konseling pada ibu mengenai
seluruh asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat, dan merawat
bayi sehari-hari .
d.
Menilai adanya tanda-tanda demam,
infeksi atau perdarahan abnormal.
e.
Memastikan ibu mendapatkan cukup
makanan, cairan dan istirahat
f.
Diet : makanan seimbang, banyak
mengandung protein, serat dan air sebanyak 8-10 gelas per hari untuk mencegah
konstipasi kebutuhan kalori untuk laktasi, zat besi, vitamin A.
g.
Kebersihan/ perawatan diri sendiri,
terutama putting susu dan perineum.
h.
Senam kegel serta senam perut yang
ringan tergantung pada kondisi ibu.
i.
Kebutuhan akan istirahat : cukup tidur.
j.
Bidan mengkaji adanya tanda-tanda post
partum blues.
k.
Keluarga berencana melanjutkan hubungan
seksual setelah selesai masa nifas.
l.
Tanda-tanda bahaya : kapan dan bagaimana
menghubungi bidan jika ada tanda-tanda bahaya,
m.
Perjanjian untuk pertemuan berikutnya
Asuhan 6 Hari Masa Nifas
1)
Memantau
tekanan darah, nadi, suhu, tinggi fundus uteri, kandung kemih dan
perdarahan pervaginam.
2)
Menganjurkan
ibu untuk makan-makanan yang mengandung protein,banyak cairan,sayur-sayuran dan
buah-buahan dan minuman sedikitnya 3 liter air setiap hari.
3)
Menganjurkan
ibu agar istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan.
4)
Menganjurkan
ibu untuk menjaga payudara tetap bersih dan kering. Terutama putting susu.
Menganjurkan ibu untuk memakai BH yang menyokong payudara.
5)
Menganjurkan
ibu untuk menyusui bayinya setiap 2 jam, siang dan malam hari dengan lama
menyusui 10-15 menit disetiap payudara.
6)
Melakukan
imunisasi BCG.
3. 6
minggu masa nifas
Untuk
kunjungan yang ke empat lebih difokuskan pada penyulit dan juga keadaan
laktasinya. Lebih jelasnya tujuan dari kunjungan ke empat yaitu :
a.
Menanyakan pada ibu tentang
penyulit-penyulit yang ia atau ibu hadapi
b.
Tali pusat harus tetap kencang
c.
Perhatikan kondisi umum bayi .
d.
Memberikan konseling mengenai imunisasi,
senam nifas serta KB secara dini
Asuhan 6 minggu Masa Nifas
1)
Memeriksa
tekanan darah, nadi, suhu, tinggi fundus dan pengeluaran pervaginam.
2)
Memberitahukan
pada ibu bahwa aman untuk memulai hubungan suami istri kapan saja ibu siap.
3)
Menganjurkan
ibu dan suami untuk memakai alat kontrasepsi dan menjelaskan kelebihan,
kekurangan, dan efek sampingnya.
0 comments:
Post a Comment