BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada
tahun 2010, pengguna internet di seluruh dunia mencapai 2,267,233,742. Paling
banyak pengguna internet yaitu di China yaitu sebanyak 456,238,464 atau 34% dari jumlah
populasinya. Sedangkan Indonesia menduduki posisi ke-10 dengan 22,110,119 pengguna internet atau
10% dari jumlah populasi. Pada tahun 2009, terdapat 31 juta pengguna internet
di Indonesia. Per tahun, pertumbuhan pengguna internet di Indonesia adalah
sebesar 49%. Tujuh puluh persen di antaranya berusia kurang dari 35 tahun.
Mereka inilah yang disebut sebagai penghuni dunia digital (digital natives)
yang sebenarnya. (http:
//sarahyess.wordpress.com )
China
yang nama lengkapnya Republik Rakyat China punya populasi penduduk sekitar 1,34
miliar di tahun 2012. Pengguna internet di sana mencapai sekitar 538 juta
orang. Sebuah survei yang diselenggarakan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia (APJII) mengungkapkan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia tahun
2012 mencapai 63 juta orang atau 24,23 persen dari total populasi negara ini. Diprediksi
jumlah ini akan membengkak menjadi 82 juta pengguna internet pada tahun 2013,
baik melalui desktop maupun perangkat mobile. Dilihat dari klasifikasi umur,
pengguna terbanyak Internet masih berusia 12-34 tahun, yang mencapai 64 persen
dari total pengguna. (http://tekno.kompas.com).
Pada tahun 2008, Provinsi Jawa Barat menduduki peringkat ke-3 dalam penggunaan
internet, setelah Jakarta dan Jawa timur. Sedangkan pada tahun 2012, Provinsi
Jawa Barat menduduki peringkat 1 dalam penggunaan internet mmenurut APJII. (http://rinagu.wordpress.com)
Pengguna internet global sendiri, menurut International
Telecommunication Union (ITU) mencapai angka 2, 421 miliar pada 2011 dari 2,
044 miliar pada tahun sebelumnya. Pengguna internet
global sendiri, menurut International
Telecommunication Union (ITU) mencapai angka 2, 421 miliar pada 2011 dari
2, 044 miliar pada tahun sebelumnya.
Partisipasi
berikutnya dari pengguna internet untuk pendidikan, adalah pengembangan konten
pendidikan dan kreatif sebesar-besarnya. Dengan semakin banyak dan beragamnya
konten pendidikan, maka peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat dicapai
lebih baik. Karena untuk selalu kita ingat, kelebihan yang dimiliki oleh
Indonesia adalah, negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, dengan kebebasan
pers yang relative berimbang dengan televisi sebagai media paling berpengaruh. Internet
telah menjadi kebutuhan penting. Bahkan bagi sebagian orang, internet telah
menjadi kebutuhan primer. Perkembangan teknologi mobile telah memberi
kemudahan-kemudahan untuk dapat mengakses media informasi global ini.
Perkembangan
teknologi komputer (informasi) yang begitu pesat telah merambah ke berbagai
sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan (dan medis) merupakan
bidang yang bersifat information-intensive, akan tetapi adopsi teknologi
komputer relatif tertinggal. Sebagai contoh, ketika transaksi finansial secara
elektronik sudah menjadi salah satu prosedur standar dalam dunia perbankan,
sebagian besar rumah sakit di Indonesia baru dalam tahap perencanaan
pengembangan billing system. Meskipun
rumah sakit dikenal sebagai organisasi yang padat modal-padat karya, tetapi
investasi teknologi informasi masih merupakan bagian kecil.
Di
dunia medis, dengan perkembangan pengetahuan yang begitu cepat (kurang lebih
750.000 artikel terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap tahun), dokter
akan cepat tertinggal jika tidak memanfaatkan berbagai tool untuk mengupdate perkembangan terbaru. Konvergensi
dengan teknologi komunikasi juga memungkinkan data kesehatan di-share secara mudah dan cepat. Dengan
berbagai potensinya ini, adalah naif apabila manajemen informasi kesehatan di
rumah sakit tidak memberikan perhatian istimewa. Artikel ini secara khusus akan
membahas perkembangan teknologi informasi untuk mendukung manajemen rekam medis
secara lebih efektif dan efisien
Perkembangan
teknologi informasi dari waktu ke waktu semakin terasa di kehidupan kita.
Penggunaan internet semakin marak, hampir di setiap aktivitas kita, penggunaan
internet menjadi media yang sangat membantu, termasuk dalam dunia pendidikan.
Pemanfaatan internet dalam proses pembelajaran akan membantu dunia pendidikan
dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas peserta didiknya. Pemanfaatan
internet memungkinkan peserta didik melakukan komunikasi dengan sumber ilmu
secara lebih luas bila dibandingkan dengan hanya menggunakan media konvensional.
Saat ini pembelajaran melalui media internet atau e-learning menjadi trend baru
dalam metode pembelajaran.
Keberhasilan
pendidikan di perguruan tinggi tidak lagi tergantung atau mengacu kepada
pengajar atau dosen tetapi mengacu kepada keaktifan pelajar atau mahasiswa. Selain
sumber belajar berupa perpustakaan yang tersedia di kampus, penggunaan internet
memberikan kemudahan dalam menggali ilmu pengetahuan. Melalui internet
mahasiswa dapat mengakses berbagai literatur dan referensi ilmu pengetahuan yang
dibutuhkan dengan cepat, sehingga dapat mempermudah proses studinya.
Dari
hasil penelitian Evi Anindya Hapsari (2011), terdapat korelasi yang signifikan
antara pemanfaatan internet sebagai sumber belajar dengan prestasi akademik
mahasiswa pada mata kuliah Geografi.
Dari
hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di lapangan, didapatkan bahwa
penugasan dari mata kuliah kesehatan reproduksi mengharuskan mahasiswa untuk
mencari informasi dari internet dengan materi tentang isu gender. Wawancara ke
objek penelitian terdapat beberapa mahasiswa yang mengatakan bahwa penggunaan
internet pada pengerjaan tugas kesehatan reproduksi sangat penting karena media
lain seperti buku sumber sulit didapat, tetapi sebagian orang mengatakan
sebaliknya karena mereka tidak mengerjakan sendiri tetapi menyuruh kepada orang
lain. Akan berbeda hasilnya jika dalam pengerjaan tugas mata kuliah kesehatan
reproduksi dilakukan sendiri olehnya dengan hasil pekerjaan yang dibuatkan oleh
orang lain. Mahasiswa yang menggunakan jasa orang lain untuk mengerjakan tugas
mempunyai berbagai alasan, diantaranya malas ke warung internet (warnet) karena
tidak mempunyai modem, malas mengisi pulsa modem bagi yang punya modem dan
malas mencari materinya yang dirasa sulit walaupun modem terisi pulsa. Dari
hasil observasi tersebut, didapatkan bahwa mahasiswa malas menggunakan internet
dengan berbagai alasan.
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai “hubungan antara penggunaan internet sebagai media belajar terhadap hasil
belajar mata kuliah kesehatan reproduksi pada mahasiswa semester II D IV Bidan
Pendidik Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon Tahun 2013”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :”Sejauh mana
hubungan antara penggunaan internet sebagai media belajar terhadap hasil
belajar mata kuliah kesehatan reproduksi pada mahasiswa semester II D IV Bidan
Pendidik Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon Tahun 2013?”
C. Tujuan Penelitian
1.
Tujuan
Umum
Mengetahui hubungan
antara penggunaan internet sebagai media belajar terhadap hasil belajar mata
kuliah kesehatan reproduksi pada mahasiswa semester II D IV Bidan Pendidik
Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon Tahun 2013.
2.
Tujuan
Khusus
a. Mendapatkan
gambaran penggunaan internet sebagai media belajar pada mahasiswa semester II D
IV Bidan Pendidik Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon Tahun 2013.
b. Mendapat
gambaran tentang hasil belajar mata kuliah kesehatan reproduksi pada mahasiswa
semester II D IV Bidan Pendidik Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon Tahun
2013.
c. Menganalisa
hubungan antara penggunaan internet sebagai media belajar terhadap hasil
belajar mata kuliah kesehatan reproduksi pada mahasiswa semester II D IV Bidan
Pendidik Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon Tahun 2013.
D. Manfaat Penelitian
1.
Manfaat
Teoritis
Mengembangkan kajian
tentang pengunaan internet dalam dunia pendidikan dan kesehatan khususnya,
sehingga akan lebih memaksimalkan pemanfaatan internet ke arah positif yang sangat
berguna bagi semua kalangan dan meminimalkan dampak negative yang mungkin
terjadi.
2.
Manfaat
Praktis
a. Bagi
Peneliti
Sebagai pengalaman
nyata dalam melaksanakan penelitian juga sebagai media pembelajaran untuk
mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh dalam perkuliahan sehingga akan
memberikan manfaat positif bagi peneliti.
b. Bagi
Mahasiswa
Bahan informasi dan
evaluasi belajar agar dapat meningkatkan pengetahuan dan memperbaiki atau
meningkatkan mutu belajar supaya kegiatan belajar dilakukan secara optimal
dengan hasil yang memuaskan.
c. Bagi
Instansi Kesehatan
Penelitian berguna
untuk instansi kesehatan karena akan menambah ilmu pengetahuan baru melalui
hasil penemuan-penemuan baru dari para peneliti sehingga dapat berguna bagi
bidang kesehatan.
d. Bagi
Institusi Pendidikan
Sebagai bahan
referensi, dokumentasi dan bahan pustaka serta sebagai bahan evaluasi akan
keberhasilan metode pembelajaran yang digunakan dalam perkuliahan.
0 comments:
Post a Comment